SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya semakin masif melakukan penyemprotan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Demi mengintensifkan dan memasifkan penyemprotan disinfektan itu, pemkot melakukan pengadaan 300 alat penyemprot baru yang kemudian dibagi-bagikan kepada Kecamatan dan Kelurahan.
“Dengan dibagikannya 300 alat penyemprot baru ini, maka kami harapkan penyemprotan disinfektan bisa semakin masif hingga ke tingkat RW, sehingga diharapkan tidak ada yang tertinggal,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya Eddy Christijanto saat berada di dapur umum Taman Surya, Jumat (20/3/2020).
Selain alat penyemprot, Pemkot Surabaya juga membagikan profil tank ukuran 700-800 liter disertai pula dengan cairan disinfektan. Nantinya, pihak kecamatan dan kelurahan yang mencampur cairan disinfektan kepada air di profil tank itu.
“Pihak kecamatan dan kelurahan sudah kami beri pengarahan terkait ukuran kadarnya pada saat mencampur disinfektan itu,” katanya.
Menurut Eddy, setiap kecamatan dan kelurahan itu berbeda-beda dalam mendapatkan alat baru ini. Bagi kelurahan yang penduduknya banyak, diberikan 2-3 alat. Begitu juga sebaliknya, bagi yang penduduknya sedikit hanya mendapatkan 1-2 alat.
“Yang pasti, setiap kelurahan kami bagikan satu alat penyemprot baru beserta profil tanknya,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan tata cara melakukan desinfeksi yang sudah disosialisasikan kepada jajaran kecamatan dan kelurahan. Pertama, petugas penyemprotan menggunakan alat pelindung diri yang lengkap seperti sarung tangan, masker, dan sepatu. Kedua, dilarang makan, minum, dan merokok selama melakukan penyemprotan.
Ketiga, menyiapkan alat penyemprotan seperti tangki semprot dan perlengkapannya dipastikan dalam kondisi baik dan tidak bocor.
Keempat, kecepatan dan arah angin mempengaruhi proses desinfeksi, sehingga dianjurkan untuk melakukan penyemprotan searah dengan arah angin.
“Yang paling penting, cuci tangan dan perlengkapan penyemprotan setelah selesai melakukan penyemprotan,” katanya.
Sedangkan lokasi-lokasi atau sasaran penyemprotan yang paling dianjurkan adalah tempat ibadah, sekolah, perkantoran, Balai RT/RW/Pos Kamling, taman bermain (mainan anak), Pasar Krempyeng, Sentra PKL, gang-gang kampung, kos-kosan, warkop dan warnet, dan depot atau rumah.
“Sedangkan obyek yang harus disemprot adalah pegangan pintu, ruangan atau gudang, pegangan tangga, kursi dan meja, plafond an lantainya, dan toilet-toiletnya,” tegasnya.
Eddy memastikan, penyemprotan secara massif ini akan terus dilakukan di berbagai titik di Kota Surabaya hingga akhirnya Kota Surabaya sudah dinyatakan aman oleh pemerintah pusat. Ia juga berharap masyarakat bisa lebih aktif untuk mengusulkan lokasi-lokasi mana saja yang harus disemprot.
“Mari bersama-sama melawan virus Covid-19 ini,” pungkasnya. (q cox)