SURABAYA (Suarapubliknews) – Terlepas dari dampak pandemi covid-19 yang saat ini sedang melanda Kota Surabaya, namun data Pemakaman dan Kremasi dari UPTD Pemakaman DKRTH Kota Surabaya ternyata belum menunjukkan perubahan yang signifikan, saat sebelum dan sesudah adanya pendemi covid-19.
Melalui Humas Pemkot Surabaya, media ini mendapatkan data terkait jumlah jenazah yang dimakamkan dan dikremasi di lokasi milik Pemkot Surabaya pada tahun 2019 dan 2020 dari Aswin Agung Kepala UPTD Pemakaman DKRTH Kota Surabaya.
“Itu adalah data jumlah jenazah yang dimakamkan dan dikremasi di lokasi milik Pemkot Surabaya, karena ada yang tidak dimakamkan atau dikremasi di lokasi milik Pemkot Surabaya. Jadi bukan data kematian (warga yang meninggal) karena itu ada di Dispenduk,” ucap Aswin saat dikonfirmasi media ini. Jumat (24/04/2020)
Namun Aswin mengakui jika mengacu kepada data miliknya, tidak ada perubahan apalagi lonjakan yang signifikan pada saat sebelum dan sesudah Kota Surabaya dikabarkan terlanda pendemi covid-19 dengan status zona merah sejak bulan Maret 2020 lalu.
“Sebelum kabar soal covid-19 ini marak, petugas kami bisa menjalankan tugas pemakaman dan kremasi seperti biasa, padahal juga tidak tau apakah saat itu jenazah meninggal akibat penyakit menular atau tidak,” tandasnya.
Namun saat ini, lanjut Aswin, pihaknya diwajibkan menggunakan protokol kesehatan jika sedang melaksanakan tugas di lapangan, agar semuanya terhindar dari paparan pandemi covid-19.
“Seluruh petugas kami sudah dilengkapi dengan APD sesuai protokol kesehatan saat menjalankan tugasnya, apapun yang menjadi penyebab kematian jenazah. Keselamatan petugas harus dijaga karena mereka juga memiliki keluarga,” tuturnya.
Mengacu kepada data milik UPTD Pemakaman DKRTH Kota Surabaya, ternyata lonjakan angka pemakaman dan kremasi justru di bulan sebelumnya yakni November dengan jumlah 923 dan pada bulan Desember 2019 diangka 1103, dengan jumlah penduduk yang tembus angka 3,1 Juta.
Sementara untuk bulan Januari 2020 diangka 929 dan bulan Februari 2020 diangka 792 dan di bulan Maret tercatat diangka 911, dan untuk bulan April 2020 masih dalam proses pendataan. (q cox)