SURABAYA (Suarapubliknews) – Pandemi covid 19 yang saat ini terjadi nampaknya telah menggugah kepedulian banyak pihak termasuk Asosiasi Masyarakat Peduli Warga Negara Berkebutuhan Khusus Indonesia (Amali WNBK). Mereka turut ambil bagian dalam langkah penanganan pencegahan covid19 di Jawa Timur dengan memberikan bantuan berupa masker dan handsanitizer.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, saat menerima bantuan dari Amali WNBK mengatakan agar kepedulian dari teman-teman disabilitas mampu berseiring dan menggugah lebih tinggi kedisiplinan masyarakat luas.
“Mudah-mudahan bisa menggugah lebih tinggi lagi kedisiplinan masyarakat, jangan berkerumun pada saat masih pandemi Covid19,” katanya.
Sebelum pandemi Covid19, mereka magang di Rumah Sakit Haji. Namun semenjak covid19 berlangsung mereka berupaya untuk tetap produktif dengan membuat kue donat. Kemudian lanjutnya, hasil penjualan kue donat tersebut mereka belikan masker dan handsanitizer sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap covid19.
“Ternyata hasil dari penjualannya mereka ingin berkontribusi dalam penanganan covid, ada handsanitizer, juga ada masker, mudah-mudahan niat baik mereka ini berseiring dengan kedisiplinan yang lain,” ungkap Khofifah.
Gubernur yang pernah menjabat sebagai menteri sosial ini menjelaskan semua upaya akan sia-sia jika tidak dibarengi dengan disiplin diri dari masyarakat. Seperti halnya memakai masker saat keluar rumah, memastika physical distancing, dan hanya keluar rumah saat benar-benar ada urusan penting.
“Cara untuk memberhentikan ya kita yang bisa menjaga diri kita, karena covid19 ini tidak jalan-jalan, covid ini berjalan bersama badan yang sudah tertular covid19 di dalamnya,”urainya.
Orang nomor satu di Jatim ini juga menyampaikan bahwa dalam hitungan hari Surabaya raya akan diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), untuk itu ia mengharapkan agar masyarakat dapat lebih disiplin sehingga akan efektif untuk mengurangi dan bahkan menghentikan penyebaran covid19 di Jawa Timur.
“Sekarang kita tiga hari lagi akan memasuki PSBB, mudah-mudahan masyarakat makin disiplin, sehingga penyebarannya bisa secara signifikan kita kurangi bahkan bisa kita hentikan,” pungkasnya.
Sementara itu penasehat Amali WNBK dr. Sukma Sahadewa mengatakan bahwa bantuan dari Amali WNBK sesungguhnya telah diberikan di beberapa titik dan kali ini di tujukan untuk provinsi Jawa Timur dengan harapan menjadi stimulus bagi masyarakat lainnya agar peduli dengan sesama di tengah pandemi Covid19.
“Kami berupaya untuk memberikan sesuatu yang baik, yang layak, yang berguna bagi masyarakat, dan ini kami tujukan kepada provinsi Jawa Timur agar sekiranya ini menjadi suatu impuls, memberikan suatu stimulus pada masyarakat yang lain bahwa kami yang tergabung dalam kebutuhan khusus saja bisa memberikan sesuatu kepada sesama kita mudah-mudahan yang mempunyai rejeki lebih bisa memberikan suatu manfaat bagi sesama kita,” ucapnya. (q cox, tama dinie)