SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Jumlah siswa berprestasi di Surabaya meningkat 28,4 persen dari tahun lalu. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Ikhsan di sela-sela acara Adisiswa Fiesta 2016 di Taman Surya, Minggu (4/12).
Berdasar data Dispendik Surabaya, total prestasi yang ditorehkan para pelajar Kota Pahlawan sepanjang 2016 sebanyak 6.850 prestasi. Rinciannya, tingkat kota 3.934 prestasi, tingkat provinsi 1.894 prestasi, tingkat nasional 706 prestasi dan tingkat internasional 316 prestasi. Hasil rekap tersebut merupakan gabungan dari capaian para pelajar SD, SMP, dan SMA/SMK atau sederajat.
Pada 2015, capaian pelajar Surabaya berjumlah 5.334 prestasi. Dengan kata lain, terjadi kenaikan 1.516 prestasi dibanding tahun sebelumnya.
Ikhsan menambahkan, data prestasi yang dihimpun merupakan gabungan dari prestasi akademik maupun non-akademik. Menurut Ikhsan, para pelajar Surabaya memiliki potensi yang bisa dikembangkan di kedua bidang, baik di bidang mata pelajaran maupun pengembangan minat-bakat.
Lebih lanjut, mantan Kepala Bapemas KB Surabaya itu mengungkapkan, peningkatan jumlah prestasi pelajar Surabaya dikarenakan saat ini baik guru maupun orang tua siswa mulai terbuka. Bahwa, prestasi siswa sejatinya tidak hanya dalam hal mata pelajaran saja. Dengan demikian, makin banyak guru maupun wali murid yang mendukung anak-anak dalam hal pengembangan minat-bakat di sekolah.
Selain itu, rentetan prestasi ini juga merupakan buah dari kebijakan Pemkot Surabaya di bidang pendidikan yang memberikan ruang bagi para siswa untuk lebih berekspresi dan berinovasi. Salah satunya yakni dengan menyediakan tim pelatih dan pendamping ekstra-kulikuler yang kompeten.
“Di samping itu, kegiatan para siswa juga ditunjang dengan sarana-prasarana seperti laboratorium, dan sebagainya,” kata pejabat asal Pontianak ini.
Sementara itu, apresiasi akan peningkatan jumlah prestasi ini datang dari Ketua Dewan Pendidikan Martadi. Menurut dia, kesadaran orang tua memberikan motivasi kepada anak-anaknya dalam hal meraih prestasi yang diminati, merupakan suatu hal yang sangat penting.
“Zaman sekarang ini banyak orang tua ingin anak-anaknya menjadi orang yang besar. Tapi, mereka (para orang tua) kadang lupa membesarkan hati anak-anaknya. Nah, raihan prestasi yang mencapai ribuan ini merupakan cerminan prestasi sekolah. Jadi, mutu pendidikan tidak hanya dari segi akademik saja,” urainya.
Martadi menyayangkan bila masih ada pihak-pihak yang hanya mengacu pada nilai ujian nasional (UN) dalam melihat potensi siswa. Oleh karenanya, dia mengajak semua pihak agar lebih memahami potensi para siswa dari berbagai sudut pandang.
Ditanya soal pemerataan prestasi sekolah-sekolah di Surabaya, Martadi menyatakan bahwa secara geografis kawasan, memang sudah merata. Buktinya, semua wilayah terwakili dalam hal sekolah-sekolah berprestasi. Hanya saja, dari segi sekolah per sekolah, masih belum merata. Artinya, ada sekolah-sekolah tertentu yang memang masih minim prestasinya.
Untuk mengatasi hal tersebut, Martadi memberikan masukan kepada Pemkot Surabaya agar sekolah-sekolah yang sarat prestasi diberikan tanggung jawab untuk membina sekolah-sekolah dengan prestasi minim, atau belum punya prestasi.
“Harapannya, dengan begitu jumlah sekolah berpretasi akan semakin merata dan bertambah banyak,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, Pemkot Surabaya setiap tahunnya memberikan penghargaan kepada para pelajar berprestasi melalui acara Adisiswa Fiesta 2016. Acara tersebut dikonsep kekinian sehingga lebih mengasyikan bagi para pelajar. Diawali dengan devile 5.000 siswa dari Balai Pemuda menuju Taman Surya, Adisiswa Fiesta 2016 disemarakkan dengan pameran stan para peneliti belia, penampilan/atraksi seni hingga doorprize. (q cox)