Pemerintahan

Pertahankan Kerukunan Umat, FKUB Kota Surabaya Gelar Pentas Seni Antar Umat Beragama

93
×

Pertahankan Kerukunan Umat, FKUB Kota Surabaya Gelar Pentas Seni Antar Umat Beragama

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) –Bergejolaknya kerukunan umat beragama di daerah hingga ke negara tetangga, membuat Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Surabaya berinisatif untuk menggelar pentas seni yang melibatkan seluruh umat beragama di Kota Surabaya.

Acara tersebut akan digelar di Graha Sawunggaling lantai VI, Gedung Pemerintahan Kota Surabaya pada hari Jumat (25/11), pukul 19.00 WIB. Rencananya, pentas seni tersebut akan mengundang sekitar 600 tamu undangan lintas agama di Kota Surabaya.

Ketua FKUB Kota Surabaya KH. Chalimi menjelaskan, pagelaran pentas seni ini juga merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama di Surabaya. Pentas seni ini nantinya akan menampilkan kekhasan seni yang memiliki nilai keagamaan dan karakter khusus bagi umat beragama yang tergabung di FKUB.

“Melalui pentas seni bisa meningkatkan kerukunan umat beragama di Surabaya. Tri Kerukunan umat beragama adalah aset terpenting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Jika ini terjaga, maka kondusifitas kehidupan beragama akan sejahterah seperti yang terwujud di Surabaya,” imbuh Chalimi.

Chalimi menambahkan, untuk memberikan penguatan kebhinekaan terhadap adat istiadat yang ada di negeri ini, tiap-tiap agama juga aka tampil dengan mengenakan pakaian khas, mulai dari pakaian adat Madura, Jawa Timur, Cak dan Ning, hingga pakaian adat Tionghoa. Hal kecil seperti ini diharapkan agar dapat ditiru dan diterapkan di deaerah, bahkan di negara lain.

Pada kesempatan yang sama, Romo Abhaya perwakilan Agama Buddha turut prihatin dengan apa yang menimpa umat Muslim Rohingya di Myanmar. Ia menentang keras, segala bentuk kekerasan terhadap umat manusia dengan berbagai alasan, apalagi yang mengatasnamakan agama. Menurutnya, di dalam ajaran agama Buddha hal tersebut merupakan pelanggaran berat.

“Saya yakin semua umat manusia menolak kekerasan. Di Agama kami, kami tidak diajarkan untuk menyakiti, melukai, apalagi hingga melakukan pembunuhan, bahkan di agama Buddha doanya Semoga semua makhluk hidup berbahagia,” imbuh Romo Abhaya.

FKUB Kota Surabaya, daerah lain, hingga pusat hari ini telah mengambil sikap atas apa yang terjadi kepada Muslim Rohingya. Pernyataan sikap tersebut, tertuang pada delapan butir Pernyataan Sikap FKUB Kota Surabaya, salah satunya mendesak PBB dan lembaga internasional lain untuk segera melakukan langkah kongkrit dalam mencegah berlanjutnya krisisi kemanusiaan di Myanmar. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *