SURABAYA (Suarapubliknews) – Wakil Wali (Wawali) Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, mengimbau masyarakat khususnya kepada panitia Hari Raya Idul Adha, agar perayaan Hari Raya Kurban tetap memenuhi standar protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Panitia Idul Kurban diminta untuk menyediakan protokoler kesehatan seperti penyediaan tempat cuci tangan, masker, dan pengukuran suhu tubuh bagi para jamaah yang akan melaksanakan salat Idul Adha.
“Monggo inisiatif warga dan panitia untuk ditata. Itu dari kreatifitas warga dan Panitia,” kata Wawali Whisnu saat sosialisasi di Kampung Tangguh Kelurahan Tenggilis Mejoyo, Selasa (14/7/2020) malam.
Di samping itu, kata Wawali, untuk penataan Sholat Idul Adha diharapkan bisa tetap menerapkan physical distancing.
”Lebih panjang (waktu salat) tidak apa-apa, yang penting harus bisa mengantisipasi penularan,” kata dia.
Untuk waktu pembagian daging kurban, Wawali menyarankan agar bisa diberikan nomor dan waktu pengambilan. Selain itu, dia juga meminta proses pembagian daging kurban juga dibagi sesuai jadwal waktu. Hal ini bertujuan agar Panitia bisa lebih efektif membagikan daging kurban kepada warga.
Pria yang akrab disapa WS ini juga menyatakan, bagi panitia Idul Qurban yang merasa ada kendala dan hambatan dalam penyediaan masker, bisa mengajukan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. ”Ajukan nanti bisa dibantu,” pungkas WS. (q cox, and)