SURABAYA (Suarapubliknews) – Setelah Presiden Republik Indonesia (RI) resmi membubarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan tim baru untuk penanggulangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi di Kota Pahlawan. Hal ini mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) RI Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya untuk membentuk tim baru yang nantinya bertugas menangani Covid-19 dan pemulihan ekonomi di Kota Pahlawan. Tim tersebut merupakan gabungan dari beberapa OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemkot Surabaya.
“Pak Sekda sudah tak minta bentuk, kita tetap bentuk (tim) karena tidak mungkin kalau Dinas Kesehatan (bekerja) sendiri itu tidak mungkin. Jadi kita tetap bentuk tim, tapi belum tahu apa namanya nanti,” kata Wali Kota Risma di Balai Kota Surabaya, Selasa (21/07/2020).
Menurutnya, pembentukan tim ini dinilai penting untuk saling menyamakan persepsi. Selain itu pula agar koordinasi terkait penanganan Covid-19 yang selama ini telah berjalan, tetap sama. Misalnya dalam memutuskan suatu protokol kesehatan di pusat perbelanjaan.
“Supaya koordinasinya tetap, tetap sama. Jadi nanti misalnya memutuskan sesuatu, misalkan protokol di mal itu ya, tetap ada tim inti dari Bakesbang, Satpol PP, Dinas Kesehatan dan Dinas Perdagangan,” ujarnya.
Wali Kota Risma menyebut, tim ini nantinya tak bekerja sendiri. Sebelum melangkah atau memutuskan suatu kebijakan, mereka akan mempertimbangkannya dahulu dari berbagai sisi aspek. Misalnya di pusat perbelanjaan, harus ada pertimbangan dari sisi pengaturan pengunjung hingga transaksi pembelian.
“Jadi gak sendiri, maksudnya kalau dilihat dari sisi perdagangan, dia mungkin atur transaksi saja. Tapi kalau dengan tim, maka diatur misalkan caranya antre kalau di dalam penuh, antrenya gimana di luar begitu,” jelas dia.
Meski demikian, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menyatakan, dalam pembentukan tim nanti, pihaknya tetap menggandeng jajaran TNI dan Polri. Hal ini berkaca pada pengalaman sebelumnya bahwa keterlibatan TNI dan Polri dalam upaya percepatan penanganan Covid-19 di Kota Surabaya dinilai sangat penting.
“Kita selama ini tetap libatkan (TNI – Polri), sistem baru kita libatkan itu. Karena sebelumnya pun kita sudah begitu, sebelumnya tetap kita juga lakukan seperti itu,” ungkap dia.
Sedangkan terkait kondisi ekonomi di Surabaya, Presiden UCLG Aspac ini menjelaskan, bahwa kondisi roda perekonomian di Kota Pahlawan mulai berjalan baik. Tentunya ke depan pihaknya akan terus melakukan evaluasi-evaluasi terkait kondisi perekonomian di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur ini.
“Kalau ekonomi rasanya masing-masing sudah mulai jalan. Jadi evaluasi misalkan kemarin kayak PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), bisa diangsur. Termasuk IMB (Izin Mendirikan Bangunan) itu juga sudah kita atur bagaimana pembayarannya,” papar dia.
Ketika ditanya kapan tim ini mulai berjalan, Wali Kota Risma menyatakan, saat ini sedang membahas dan telah menginstruksikan Sekda Kota Surabaya, Hendro Gunawan, untuk pembentukan tim tersebut. “Sekarang masih dibahas, tapi yang jelas kita tetap koordinasinya sebagai tim,” pungkasnya. (q cox)