Pemerintahan

Blusukan ke Perkampungan di Surabaya Utara, Wali Kota Risma Beri Imbauan dengan Bahasa Madura  

163
×

Blusukan ke Perkampungan di Surabaya Utara, Wali Kota Risma Beri Imbauan dengan Bahasa Madura  

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Upaya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk mengetuk hati warga Kota Surabaya terus dilanjutkan di akhir pekan ini, Minggu (16/8/2020). Kali ini, ia blusukan ke perkampungan di wilayah Surabaya Utara yang notabeninya lebih banyak warga yang berasal dari Madura. Akhirnya, ia pun menggunakan Bahasa Madura untuk memberikan imbauan gunakan masker.

Beranjak dari Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, ia bersama rombongannya langsung menuju arah utara ke kawasan Ampel. Dengan berbekal megaphone sambil dibonceng sepeda motor oleh Kepala Bagian Umum dan Prokotol Wiwiek Widiyanti, ia tak henti-hentinya memberikan imbauan untuk terus menjaga protokol kesehatan, terutama tertib menggunakan masker.

“Ayo dipakai maskernya Pak. Masih banyak yang dirawat di rumah sakit, tolong jangan ditambah lagi,” kata Wali Kota Risma sambil beranjak ke arah Surabaya Utara.

Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini pun terus menerobos gang-gang kecil di kawasan Surabaya Utara. Sesekali dia pun berhenti dan tak canggung-canggung jalan kaki di gang kecil tersebut untuk sekadar sosialisasi tertib menggunakan masker.

Bahkan, saat berada di gang-gang kecil dan rumah padat penduduk yang penghuninya mayoritas orang Madura, ia pun langsung menggunakan Bahasa Madura sambil dipandu oleh Kabag Umum dan Protokol Wiwiek Widiyanti yang juga paham Bahasa Madura. Sepertinya, dia ingin menyampaikan imbauan itu lebih tepat dan supaya lebih dimengerti warga di kawasan Surabaya Utara itu.

“Ayo ngangguy masker malle tak sakek. Gik bennyak se sakek. Bennyak se la sedho, jek tambe pole (Ayo pakai masker supaya tidak sakit. Masih banyak yang sakit. Banyak juga yang sudah meninggal, tolong jangan ditambah lagi,” kata Wali Kota Risma dengan Bahasa Maduranya.

Tak jarang ketika Wali Kota Risma memasuki gang-gang kecil, ada warga dan anak-anak yang langsung lari karena tidak menggunakan masker. Wali Kota Risma pun meminta mereka untuk tidak lari karena akan diberi masker. Permintaan itu pun lagi-lagi menggunakan Bahasa Madura. “Jek buru, e berri’ e masker (jangan kabur, ini mau kita kasik masker),” ujarnya.

Sesekali dia pun memperkenalkan dirinya bahwa Wali Kota Surabaya dan meminta bantuan warga Kota Surabaya untuk tertib menggunakan masker, supaya tidak bertambah lagi yang dirawat pemkot di rumah sakit.

“Saya Risma, Wali Kota Surabaya. Tolong bantu saya, gunakan masker supaya tidak sakit. Kalau sakit, nanti susah semuanya, bukan hanya keluarga panjenengan, tapi juga kami di pemkot, tolong jangan ditambah lagi yang dirawat di rumah sakit,” tegasnya.

Blusukan semacam ini sudah berkali-kali dilakukan oleh Wali Kota Risma. Sebab, dia berkomitmen untuk terus menyosialisasikan tertib pakai masker dan patuh pada protokol kesehatan.

Menurutnya, sosialisasi semacam ini penting untuk terus dilakukan supaya warga Kota Surabaya bisa care dan sadar bahwa pandemi ini belum selesai. Karenanya, ia meminta warga untuk selalu hati-hati dan selalu mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan secara ketat. “Saya mencoba mengetuk hati warga Kota Surabaya dengan sosialisasi ke kampung-kampung dan gang-gang kecil ini,” pungkasnya. (q cox)

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *