JAKARTA (Suarapubliknews) – PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM; IDX: ANTM; ASX: ATM) periode semester pertama tahun 2020 membukukan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif. Capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) pada 1H20 sebesar Rp828 miliar
Direktur Niaga ANTAM, Aprilandi Hiodayat Setia mengatakan tercatat pertumbuhan EBITDA pada triwulan kedua tahun 2020 (April Juni 2020, 2Q20) mencapai Rp794 miliar, tumbuh signifikan dibandingkan capaian EBITDA pada triwulan pertama tahun 2020 (Januari-Maret 2020, 1Q20) sebesar Rp34 miliar.
“ANTAM membukukan laba kotor sebesar Rp1,31 triliun. Capaian laba kotor pada 2Q20 tercatat sebesar Rp747,23 miliar, tumbuh 33% dari tingkat laba kotor 1Q20 Sebesar Rp561,82 miliar. Capaian laba usaha ANTAM pada 1H20 tercatat sebesar Rp451,44 miliar. Pada 2Q20, ANTAM mencatatkan laba usaha sebesar Rp313,90 miliar, tumbuh 128% dari capaian laba usaha 1Q20 sebesar Rpl 37,54 miliar,” katanya.
Pertumbuhan positif laba kotor dan laba usaha mendukung capaian laba bersih ANTAM pada periode 2Q20 yang tumbuh signifikan mencapai 230% dari capaian rugi bersih pada periode 1Q20 sebesar Rp281,84 miliar. Secara akumulatif, ANTAM membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp84,82 miliar pada periode 1H20.
Pada 1H20, nilai penjualan bersih ANTAM tercatat sebesar Rp9,23 triliun. Emas menjadi kontributor terbesar penjualan dengan kontribusi 69% terhadap total penjualan ANTAM dengan nilai penjualan sebesar Rp6,41 triliun.
Seiring dengan pertumbuhan tingkat permintaan emas di dalam negeri yang positif, pada tahun 2020, Perusahaan fokus untuk memperkuat basis pelanggan logam mulia di pasar domestik. Pada 1H20 tercatat segmen operasi Logam Mulia dan Pemurnian mencatatkan laba usaha sebesar Rp495,16 mi liar dengan tingkat penjualan emas mencapai 7.915 kg (254.505 t.oz).
Capaian laba usaha segmen operasi Logam Mulia dan Pemurnian pada 1H20 tumbuh sebesar 111% dibandingkan capaian Semester Pertama Tahun 2019 (1Hl 9) sebesar Rp234,94 miliar dengan volume penjualan emas sebesar 15.741 kg (506.084 t.oz).
Pertumbuhan tingkat profitabilitas tersebut sejalan dengan pengembangan pasar produk Logam Mulia ANTAM di pasar domestik serta strategi efisiensi biaya operasi yang optimal. Selain itu penguatan harga rata-rata emas global pada 1H20 sebesar 26% (dibandingkan periode 1H19) turut meningkatkan profitabilitas segmen Logam Mulia dan Pemurnian. Saat ini produk emas batangan Logam Mulia merupakan top brand di Indonesia.
Seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi global serta tumbuhnya tingkat permintaan nikel, ANTAM optimis untuk dapat meningkatkan marjin keuntungan dari segmen operasi Nikel pada tahun 2020. Didukung dengan upaya ANTAM untuk meningkatkan daya saing usaha melalui implementasi kebijakan strategis terkait inisiatif efisiensi biaya yang tepat dan optimal.
Tercermin pada capaian tingkat biaya tunai feronikel ANTAM sepanjang periode 1H20 yang mencapai USD3,33 per pon nikel. Capaian tersebut mengukuhkan posisi ANTAM sebagai bagian dari kelompok produsen feronikel global berbiaya rendah.
Terkait dengan proyek pengembangan usaha, saat ini ANTAM sedang menyelesaikan tahap konstruksi proyek pembangunan pabrik feronikel di Halmahera Timur, Maluku Utara yang memiliki kapasitas terpasang sebesar 13.500 ton nikel dalam feronikel per tahun.
Dalam hal pengembangan hilirisasi komoditas bauksit, saat ini ANTAM terus berfokus dalam pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, yang dikembangkan bersama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar 1 juta ton SGAR per tahun (Tahap 1).
Saat ini Perusahaan menjadi bagian dari lndeks LQ45 dan IDX30 di Bursa Efek Indonesia untuk periode perdagangan Agustus 2020 sampai dengan Januari 2021. lndeks LQ45 dan IDX30 merupakan kelompok saham Perusahaan Tercatat di BEi yang memiliki tingkat likuiditas tertinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental Perusahaan yaitu kinerja keuangan dan kepatuhan yang baik.
Saham ANTAM juga tercatat masuk ke dalam lndeks IDX80, lndeks IDX Small-Mid Cap (SMC) Composite, lndeks IDX Small-Mid Cap (SMC) Liquid, Jakarta Islamic Index, Jakarta Islamic Index 70, lndeks Kompas 100 dan lndeks IDX BUMN20 BEI.
“Kinerja positif saham ANTAM sepanjang periode 1H20 tercermin dari rata-rata volume perdagangan saham ANTAM harian yang mecapai 80,25 juta saham dengan rata-rata nilai transaksi harian sebesar RpS0,09 miliar,” tutup Aprilandi. (q cox, tama dinie)