SURABAYA (Suarapubliknews) – Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti meninjau langsung pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS Pemerintah Kota Surabaya di GOR Pancasila. Rabu (23/09/2020) kemarin.
Reni mengapresiasi penyelenggaran tes CPNS yang dilakukan dengan menyelenggarakan protokol kesehatan yang ketat. Tes yang diselenggarakan selama 3 hari yang masing-masing dibagi menjadi tiga shift ini juga tidak menghilangkan hak peserta reaktif covid-19 untuk ikut tes.
Menurut politisi perempuan PKS ini, tes mensyaratkan agar peserta mengupload hasil rapid tes seminggu sebelumnya. Dari 1201 peserta SKB tersebut terdapat 70 peserta yang reaktif. Peserta yang reaktif yang dibagi dalam 9 shift dan ditempatkan pada ruang tes khusus yang terpisah dari peserta lainnya. Pintu masuknya juga dibedakan. BKD Pemkot Surabaya sebagai penyelenggara juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya melakukan swab pada peserta yang reaktif setelah peserta tersebut menyelesaikan tes SKB CPNS.
Langkah ini juga diapresiasi oleh Reni, karena pemkot jemput bola melakukan tes swab di lokasi menggunakan mobil ambulan dinas kesehatan.
“Karena swab nya dilakukan setelah tes SKB, tidak menggangu kondisi jiwa dan emosi peserta dalam mengerjakan tes SKB,” terangnya kepada media ini. Kamis (24/09/2020)
Politisi PKS ini melanjutkan, untuk proses registrasi peserta dilakukan melalui proses scan kartu pendaftaran dengan menggunakan pembatas kaca yang memisahkan peserta dengan panitia. Untuk peserta yang hamil juga didahulukan. Ada ruangan laktasi yang disediakan.
“Support sistem BKN juga sangat baik untuk memastikan bahwa hasil tes CPNS transparan. Di komputer yang digunakan untuk tes terdapat kamera pengawas dan hasil tes dapat terpantau secara langsung melalui kanal youtube. Pengawasan tes dapat terpantau,” jelasnya.
Reni menuturkan bahwa perwakilan BKN yang hadir juga mengapresiasi penyelenggaraan tes di Surabaya dan menyatakan penyelenggaraan tes tersebut terbaik se Jawa Timur karena protokol kesehatan betu-betul dijaga secara ketat. Tes dilakukan di lokasi yang luas, yang memungkinkan jaga jarak. Ventilasi dan sirkulasi udara terbuka, serta peserta yang reaktif dan non reaktif dipisah. Kemudian seluruh penyelenggaraan tes tidak ada sentuhan.
Reni berharap agar banyak peserta Surabaya yang akan lolos dan melanjutkan pengabdian di Pemerintah kota Surabaya.
“Nantinya dari 1201 peserta yang mengikuti SKB hanya 705 peserta akan lolos mengisi jabatan CPNS di lingkungan pemerintah kota Surabaya,” pungkasnya. (q cox)