PeristiwaPolitik

Patahkan Hasil 3 Lembaga Survei, Poltracking Indonesia Rilis Keunggulan Paslon Machfud-Mujiaman

77
×

Patahkan Hasil 3 Lembaga Survei, Poltracking Indonesia Rilis Keunggulan Paslon Machfud-Mujiaman

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) –Jika sebelumnya tiga lembaga survei mengunggulkan paslon nomer urut 1 Eri-Armuji dengan selisih 6 persen, namun terbaru justru keunggulan diperoleh paslon nomer urut 2 Machfud-Mujiaman dengan selisih yang cukup signifikan yakni 17,6 persen.

Hasil survei ini dirilis Lembaga Survei Poltracking Indonesia pada hari Senin (2/11/2020), yang menunjukkan bahwa Paslon Nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) unggul dengan selisih signifikan atas paslon nomor urut 1 Eri Cahyadi – Armuji (ErJi) dalam keterpilihan atau Elektabilitas Pilwali 2020.

Sesuai hasil survei, MAJU unggul sebanyak 17,6 persen atas lawannya dalam Pilwali Surabaya, Eri Cahyadi (ErJi) dalam keterpilihan atau Elektabilitas Pilwali 2020 dirilis resmi oleh Poltracking di Hotel Novotel, Senin (1/11/2020).

Hasil survei yang diambil 19 Oktober ingga periode 23 Oktober 2020 Pilkada Surabaya 2020 di lembaga tersebut, Elektablitas paslon nomor urut 1 Eri-Armuji sebanyak 34,1 persen. Sementara, Paslon nomor urut 2 MAJU tingkat elektabilitasnya 51,7 persen.

“Keunggulan ini kami temukan saat kami melakukan survei periode 19-23 Oktober 2020. Tapi secara tren dari awal tahun hingga rekom, Paslon MAJU memang unggul,” ungkap Masduri, Manajer Riset Poltracking Indonesia pada RadarJatim.id.

Masduri menjelaskan, Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei pada 19 – 23 Oktober 2020 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1200 responden. Klaster survei ini menjangkau 31 kecamatan di seluruh Kota Surabaya secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.

Metode sampling ini meningkatkan representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat. Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu kelurahan terpilih.

“Margin of error surveinya plus minus 2,8 persen. Sementara tingkat kepercayaan sebanyak 95 persen. Klaster survei ini menjangkau 31 kecamatan,” urai dia.

Masduri menyimpulkan, sesuai tren yang diperoleh dari Survei Poltracking, Paslon MAJU berpeluang melenggang memenangi Pilkada Surabaya 2020. Namun demikian, masih ada waktu sebelum pemilihan yang juga bisa berpeluang memenangi suara pemilih.

“Kalau dilihat dari trennya yang terjadi
MA berpeluang besar memenangkan Pilkada nanti. Tapi siapa nanti yang bisa memanfaatkan suara dari swing voter dan pemilik suara yang belum menentukan pilihan itu nanti yang akan memenangkan pilkada surabaya,” urai Masduri.

Dia memastikan, kredibilitas dan integritas Poltracking Indonesia. Pasalnya, sudah sekian kali lembaga ini secara nasional dipercaya untuk melakukan riset dan survei sejumlah pemilihan umum. Termasuk Pilpres 2019 lalu.

“Kami sudah punya pengalaman di sejumlah pemilihan di nusantara. Boleh siapa saja pihak yang meminta kami untuk survei, tapi mereka tidak boleh mengintervensi kerja kami, kami tidak akan mempertaruhkan kredibilitas kami,” pungkasnya. (q cox, P)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *