NasionalPemerintahan

Pembangunan JLS Jatim Capai 56,73%, Jadi Faktor Pengungkit Kesejahteraan Masyarakat Di Jatim Bagian Selatan

66
×

Pembangunan JLS Jatim Capai 56,73%, Jadi Faktor Pengungkit Kesejahteraan Masyarakat Di Jatim Bagian Selatan

Sebarkan artikel ini

SEMARANG, (Suarapubliknews) – Pembangunan Jalan Jalur Lingkar Selatan (JLS) Jawa Timur merupakan salah satu program unggulan yang menjadi perhatian Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Berdasarkan data yang ada, per November 2020 total 56,73% atau setara 383,10 km dari 675,31 km keseluruhan jalan telah terbangun.

Progres ini juga tercatat lebih cepat dari perkiraan, meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19. Tentunya hal ini menunjukkan keseriusan jajaran Pemprov Jawa Timur dalam hal pemerataan pembangunan di semua wilayah.

“Ternyata di luar dugaan progres  pekerjaan di  Lot 6 dan Lot 7, justru pada saat pandemi Covid pelaksanaannya lebih cepat dari yang direncanakan,” katanya saat menjadi Keynote Speaker pada Forum Komunikasi (Sinergitas) oleh Komisi D DPRD Jawa Timur di Ballroom Hotel Santika Premiere Semarang.

JLS sendiri, rencananya akan melewati delapan Kabupaten yang dimulai dari Pacitan, Trenggalek, Tulunggagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember dan berakhir di Kabupaten Banyuwangi.

Dengan progres pembangunan JLS yang sangat baik ini, Khofifah optimistis, akan mampu mengurangi disparitas antara Wilayah Utara dan Selatan Jawa Timur. Apalagi, pengembangan Infrastruktur di wilayah Selatan Jawa Timur masih terbatas, terutama keberadaan aksesibilitas.

“Dengan fakta 40,01% wilayah di Jatim masuk sebagai kawasan Pansela, maka jika pengembangan wilayah selatan bisa maksimal tentunya akan dapat meningkatkan kualitas SDM dan saat yang sama dapat meningkatkan pemerataan kesejahteraan masyarakat  di Jawa Timur secara keseluruhan,” lanjutnya.

Guna mempercepat progres pembangunan perlu adanya intervensi  langsung dari masing-masing Pemerintah Kabupaten. Menurutnya, sangat diperlukan adanya upaya menemu kenali lebih detail terhadap potensi, keunggulunan kompetitif dan keunggulan komparatif serta  spesifikasi bahkan termasuk  kendala yang dihadapi  di tiap wilayah.  “Jika tidak maka  ketimpangan pembangunan dan  kualitas SDM akan terus terjadi, utamanya karena akses yang susah ditembus di beberapa koridor,” terang Gubernur Khofifah.

Lebih lanjut disampaikan, pembangunan wilayah selatan diharapkan bisa membuka peluang bagi pengembangan kegiatan ekonomi, pemanfaatan sumber daya alam dan pengembangan sentra-sentra produksi. Selain itu, juga dapat meningkatkan aksesibilitas pada koridor dan kawasan-kawasan produktif, serta menjadi jembatan terbukanya  kawasan-kawasan obyek wisata kawasan Selatan Jawa Timur.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jatim Anik Maslachah dalam sambutannya menyampaikan, dukungan penuhnya atas kerja keras Pemprov Jatim dalam pembangunan infrastruktur khususnya jalan raya.  “Jalan adalah pengungkit pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Dirinya meyakini bahwa melalui pembangunan jalan yang masif, bisa menjadi kunci utama dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat di Jawa Timur. (q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *