MALANG (Suarapubliknews) – Guna mengantisipasi terjadinya lonjakan pasien Covid-19 di Jawa Timur, khususnya di Malang Raya, Pemprov Jatim melakukan langkah cepat dengan menyiapkan Rumah Sakit (RS) Lapangan.
Untuk melihat kondisi tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meninjau sekaligus melihat langsung RS Lapangan Ijen Boelevard Malang.
Sekdaprov, Heru memastikan bahwa segala kebutuhan telah dipersiapkan agar nantinya pasien yang terkonfirmasi positif dengan gejala sedang atau ringan bisa nyaman dan bisa segera pulih.
Sekdaprov bersama Kepala BNPB melihat langsung setiap ruangan demi ruangan yang akan dijadikan tempat perawatan pasien Covid-19. Saat ini, kondisinya sedang dipersiapkan layaknya RS Lapangan yang ada di Indrapura Surabaya.
Kepala BNPB Doni Monardo menilai bahwa RS Lapangan Ijen Boelevard Malang sudah sangat ideal dan lebih baik jika dibandingkan dengan RS yang ada disejumlah daerah. Ia juga mengapresiasi RS Lapangan Ijen Boelevard Malang yang memiliki jumlah bed sebanyak 306 tempat tidur mulai dari gejala ringan hingga sedang.
Nantinya, BNPB akan mendukung 10 bed yang akan dipergunakan untuk perawatan ICU. “Apa yang menjadi kewajiban pemerintah akan kami dukung dan wujudkan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” katanya.
Pihaknya juga mengapresiasi jajaran Pemprov Jatim yang bisa menurunkan angka penularan Covid-19 di wilayahnya yang pada Juli lalu mengalami peningkatan kasus dan melandai sampai bulan ini. Meskipun terjadi kenaikan pasca libur panjang beberapa waktu yang lalu.
Doni pun kembali berpesan agar masyarakat tetap mentaati Protokol Kesehatan (Prokes). Keberadaan RS Lapangan Ijen Boelevard Malang diharapkn dapat mengurangi beban rumah sakit di sekitar Malang Raya.
“Saya berharap agar masyarakat terus patuhi Prokes yang ada dengan 3M, yaitu Menggunakan Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan. Pemerintah akan berupaya agar masyarakat dengan gejala ringan tidak meningkat ke gejala berat yang nantinya akan beresiko terhadap kematian,” pintanya. (q cox, tama dinie)