SURABAYA, (Suarapubliknews) – Otoritas Jasa Keuangan Regional 4 Jawa Timur bekerja sama dengan Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJKD) Provinsi Jawa Timur dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur serta Komisi Nasional Pendidikan Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Webinar Inovasi Lembaga Jasa Keuangan kepada Guru SMP dan SMA/sederajat se- Jawa Timur.
Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur Bambang Mukti Riyadi mengatakan kegiatan literasi dalam bentuk webinar kepada Guru SMP dan SMA/sederajat selain dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional juga sebagai bagian dari upaya mendukung Peraturan Presiden RI Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) untuk mendorong pencapaian tingkat Inklusi Keuangan di Indonesia.
“Indeks inklusi keuangan di Jawa Timur pada tahun 2019 mencapai 87,96% atau telah melampaui indeks inklusi nasional yaitu 76,19%. Pemerintah menargetkan indeks inklusi keuangan nasional pada tahun 2024 mencapai 90%,” katanya.
Kegiatan webinar dilakukan 3 kali yaitu tanggal 25, 30 November 2020 dan 3 Desember 2020 diikuti lebih dari 1.000 Guru SMP dan SMA dengan materi mengenai produk dan layanan keuangan di Perbankan, Industri Keuangan Non Bank dan Pasar Modal.
Kegiatan literasi kepada Guru diselenggarakan rutin setiap tahun termasuk di masa pandemi ini mengingat peran strategis Guru sehingga ditetapkan menjadi prioritas sasaran literasi keuangan oleh Presiden Republik Indonesia.
Webinar kepada Guru ini juga merupakan bagian dari rangkaian kegiatan literasi yang telah dilaksanakan pada tahun 2020 yaitu program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) dan webinar series kepada lebih dari 5.000 Pelajar/Mahasiswa di Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur yang diwakili Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Prov. Jatim, Dr. Ir. Jumadi, M.MT menyampaikan bahwa literasi keuangan bagi pelajar usia 7-18 tahun penting dilakukan untuk mempersiapkan generasi muda yang siap bersaing dan diharapkan dapat memberikan daya dorong meningkatnya literasi dan inklusi keuangan di Jawa Timur.
“Untuk itu peran Guru sangat diperlukan untuk menunmbuhkembangkan pemahaman pentingnya perngetahuan mengenai industri keuangan dan pengelolaan keuangan yang benar dan aman sehingga tidak terjebak dalam praktek lembaga keuangan illegal,” katanya.
Gubernur meminta agar kegiatan literasi keuangan kepada Guru terus dilakukan secara berkelanjutan dan menjadi motor penggerak dalam peningkatan literasi keuangan yang pada akhirnya meningkatkan inklusi keuangan di Jawa Timur.