SURABAYA (Suarapubliknews) – Setelah hitung cepat dari semua lembaga survei menyatakan kemenangannya, calon wali kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan rasa hormat kepada lawannya, Machfud Arifin dan Mujiaman. Eri menyampaikan, setelah kontestasi pilkada, semua pihak kini menjadi satu kubu yang sama untuk membangun Kota Surabaya.
“Respek setinggi langit saya haturkan kepada Bapak Machfud Arifin dan Bapak Mujiaman beserta seluruh tim pemenangan. Tak ada lagi kubu 01 dan 02. Semuanya kembali bersama dalam kubu Kota Surabaya,” kata Eri Cahyadi, Kamis (10/12).
Eri mengatakan, saat ini sudah tidak ada lagi lawan dan kawan. Sebab, semua pihak yang peduli kepada Kota Surabaya adalah kawan. “Kita menjadi satu untuk Kota Surabaya yang kita cintai,” kata kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya 2018-2020 tersebut.
Eri mengatakan bahwa pilkada Kota Surabaya adalah perayaan politik dengan kegembiraan. Ekspresi dukungan harus dilakukan dengan konten-konten kreatif dan edukatif. Para calon harus menunjukkan teladan kepemimpinan yang baik seiring banyaknya pemilih pemula yang berpartisipasi.
“Akhlak yang baik harus terus kita junjung. Pilwali hanya sementara, tapi Kota Surabaya untuk selamanya. Kita rajut kembali hubungan dengan tetangga, teman, rekan kerja yang berbeda pilihan. Kita semua sudah menjadi satu kubu yang sama yakni kubu arek Suroboyo,” katanya.
Lima lembaga survei yang melakukan hitung cepat di pilwali Kota Surabaya pada Rabu (9/12) sore menyatakan bahwa pasangan calon nomor urut 1 Eri Cahyadi – Armudji meraih suara terbanyak. Populi Center menyatakan Eri – Armudji meraup 56,61 persen sedangkan Machfud – Mujiaman 43,49 persen.
Sementara itu, Charta Politika menyebut bahwa Eri – Armudji menang 55,3 persen dari Machfud – Mujiaman yang hanya 44,7 persen. Poltracking Indonesia juga memenangkan Eri – Armudji dengan persentase 57,41 melawan Machfud – Mujiaman yang 42,59. Surabaya Survey Center (SSC) menyatakan bahwa Eri – Armudji menang dengan 57 persen suara dan Machfud – Mujiaman 43 persen.
“Hasil survei adalah kabar baik bagi kami. Namun, kami akan terus menunggu hasil akhir dari perhitungan yang dilakukan KPU Kota Surabaya. Para saksi akan terus berjuang mengawal suara dukungan karena satu suara sangat berharga,” kata Eri Cahyadi. (q cox)