SURABAYA (Suarapubliknews) – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemprov Jatim akan meningkatkan operasi yustisi. Itu dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap naiknya angka Covid-19 serta memperkecil peluang potensi penyebarannya di Jatim.
Hal ini diungkap Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono saat menerima Kunjungan Kerja Komisi IX DPR RI di Ruang Rapat Bhinaloka. “Mulai sore nanti operasi yustisi akan ditingkatkan mulai di tingkat desa, kampung dan RT,” katanya.
Rencananya, operasi yustisi yang dilakukan adalah untuk mendukung kampung tangguh yang sudah berdiri di setiap wilayah. Harapannya, potensi penyebaran Covid-19 di Jatim bisa terus ditekan.
Untuk mengantisipasi kenaikan jumlah pasien Covid-19, Pemprov Jatim meningkatkan kewaspadaan saat libur panjang. Apalagi saat libur panjang sebelumnya terjadi kenaikan penderita Covid-19. Hal tersebut menunjukkan kelonggaran pengawasan. “Oleh sebab itu, dengan adanya libur Natal dan Tahun Baru diharapkan pengetatan seperti operasi yustisi bisa menekan angka penularan Covid-19,” lanjutnya.
Guna memfasilitasi masyarakat yang terdeteksi Covid-19, Pemprov Jatim menambah dua Rumah Sakit Lapangan di Malang dan Jember. Yakni di Politeknik Kesehatan Malang (Polkesma) Kota Malang untuk memfasilitasi pasien Covid-19 di Malang Raya dan Blitar. “RS Lapangan yang ada di Jalan Ijen Kota Malang itu berkapasitas 306 tempat tidur,” jelasnya.
Kemudian untuk RS Lapangan di Jember, Pemprov Jatim mengaktifkan RS. Paru, Jember sebagai Rumah Sakit Lapangan Covid-19. Tugasnya sama dengan yang di Surabaya, yakni melayani pasien positif dengan gejala ringan. “Setidaknya ada 99 tempat tidur yang bisa dimanfaatkan untuk merawat pasien positif Covid-19 di rumah sakit tersebut,” terang Heru.
Disamping itu, Pemprov Jatim juga meningkatkan pelayanan bagi masyarakat khususnya bagi penderita Covid-19 atau penyakit menular lainnya. Itu dibuktikan dengan diresmikannya Instalasi Gawat Darurat (IGD) khusus penyakit menular di RSUD Dr. Soetomo oleh Gubernur Jatim Khofifah.
Nantinya, pasien yang masuk ke RSUD Dr. Soetomo akan dilakukan screening atau investigasi terlebih dahulu dengan penapisan/skrining melalui scoring system. Scoring cepat melalui informasi dan data obyektif tersebut dilakukan untuk ketepatan diagnosa dalam upaya keselamatan pasien, petugas, dan lingkungan rumah sakit.
“Peresmian IGD penyakit menular di RSUD Dr. Soetomo ini menjadi suatu upaya yang dilakukan rumah sakit untuk memberikan proteksi keamanan dan keselamatan baik bagi dokter, tenaga kesehatan, pasien, maupun lingkungan rumah sakit,” tambahnya. (q cox, tama dinie)