KEDIRI (Suarapubliknews.net) – Sepertinya kekecewaan warga Desa Wonorejo Trisulo Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri, sudah mulai memuncak karena tuntutannya kepada penambang legal Kustari belum mendapatkan respon yang baik.
Bahkan H.Moh Mustofa (43) yangt saat ini menjabat sebagai Kepala Desa menyampaikan ancaman bakal menutup total akses jalan yang di lewati armada Kustari yang saat ini masih melakukan penambangan pasir dengan alat berat.
“Kami akan tutup akses jalan tersebut bersama Warga setempat apabila Pihak Kustari tetap Ngotot beroprasi,” ucapnya kepada Suarapubliknews.net. Sabtu (23/12/2017)
Alasannya, manajemen Kustari tidak pernah menepati janjinya memberikan kompensasi kepada warga maupun soal kontibusi terhadap pemerintahan Desa, padahal akses yang dilewati adalah jalan Desa.
“Ini jalan Desa, yang jelas kami akan tutup akses tersebut hingga terjadi kesepakatan,” Tegas Moh Mustofa.
Menanggapi ancaman Kepala Desa dan warga Wonorejo Trisulo ini, perwakilan Kustari bernama Sugeng (46) mengaku akan segera melakukan pendekatan dan sosialisasi kepada warga, meskipun dirinya tidak pernah mengetahui soal beberapa kesepakatan yang telah dibuat karena baru bekerja selama 1 bulan.
“Dalam waktu 2 hari ini saya akan melakukan sosialisai ke warga karena saya nambang/kerja disini juga legal,” Kata Sugeng.
Hasil penelusuran media ini di lokasi, jalan desa yang selama ini dijadikan akses masuk Kustari ke lokasi tambang memang dalam kondisi yang memprihatinkan, karena hancur dan berlubang. Padahal sebelumnya, warga telah melakukan perbaikan jalan dengan biaya swadaya. (q cox, Iwan)