NasionalPemerintahan

Kenakan Sandal Karol, Sandiaga Uno Dukung Pemulihan Pariwisata Jatim

48
×

Kenakan Sandal Karol, Sandiaga Uno Dukung Pemulihan Pariwisata Jatim

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) nasional menjadi fokus utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia.

Hal ini yang disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat bertemu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Salah satunya penyaluran dana hibah pariwisata yang diharapkan dapat menggerakkan sektor parekraf nasional serta pembukaan lapangan kerja.

“Kami akan segera mencairkan dana hibah pariwisata yang akan dikoordinasikan dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota. Dengan dikucurkannya dana hibah pariwisata tersebut tentunya dapat mendongkrak penguatan ekonomi, terutama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” katanya.

Mengenakan sandal produksi KAROL dari Karya Anak Remaja Lamongan, Ia menjelaskan selama pandemi Covid-19 ini, sektor pariwisata paling terdampak. “Karena itu, kami harapkan dana hibah pariwisata ini akan menggairahkan kembali, memperkuat struktur ekonomi pariwisata dan tentunya produk-produk kreatif di Jatim,” papar Sandi.

Dana hibah pariwisata yang sudah membantu sektor parekraf tahun ini akan ditingkatkan jumlahnya Rp 3,7 triliun untuk nasional yang sekarang sudah tahap finalisasi berbasis pajak daerah. Jadi nanti akan diimplementasikan melalui teman-teman dari pemerintah Provinsi dan pemerintah kabupaten/kota untuk membayar pajak 2019 yang sudah diregistrasi dan divalidasi.

“Kita harapkan ini bisa terserap dengan baik, karena 2021 kita punya waktu yang lebih panjang. Harapan kami juga bukan hanya hotel dan restoran, tapi biro perjalan wisata, taman rekreasi, karena banyak sekali lapangan pekerjaan yang diciptakan oleh sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” tambahnya.

Adapun kolaborasi yang dilakukan bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur adalah menjadikan kawasan Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK). KEK Singosari ini nantinya diharapkan menjadi pusat ekonomi kreatif baru di Jatim. “Pertama adalah KEK Singosari  yang menjadi KEK berbasis pariwisata dan teknologi yang akan dikhususkan untuk ekonomi kreatif,” lanjut Sandi.

Diharapkan, KEK Singosari tak hanya menjadi pusat ekonomi kreatif baru di Jatim. Karena itu, perkembangan ekonomi kreatif di Jatim harus terus digerakkan. Dengan cara itu, ke depan akan ada banyak lapangan pekerjaan yang tersedia bagi masyarakat sekitar. Sehingga, masyarakat yang belum bekerja bisa mengambil kesempatan tersebut.

“Kami harapkan KEK ini menjadi episentrum ekonomi kreatif bukan hanya di Jawa Timur, tetapi juga Indonesia. Untuk meningkatkan keterampilan, untuk meningkatkan adaptasi teknologi, dan juga pembukaan lapangan kerja yang baru dan berkualitas,” terangnya.

Kawasan yang terkoneksi dengan Bandara Internasional Juanda Surabaya dan Pelabuhan Tanjung Perak serta terkoneksi dengan ruas tol Pandaan – Malang itu dipaparkannya akan dikembangkan menjadi kawasan parekraf berbasis kebudayaan dan wisata sejarah. Kawasan tersebut pun diproyeksikan akan menarik investasi sebesar Rp 11,92T dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 6.863 orang hingga tahun 2030.

Tak hanya itu Ia juga akan melihat perkembangan pariwisata di Jatim, seperti Jatim Park yang sudah dikenal luas oleh masyarakat. Destinasi pariwisata itu yang nantinya akan terus dikembangkan dengan tujuan untuk membangkitkan kembali ekonomi di Indonesia. “Jatim Park ini adalah produk ekonomi kreatif destinasi wisata dari Jawa Timur yang sudah memiliki base. Ini yang coba kami kembangkan di destinasi wisata lain di Indonesia,” terangnya.

Gubernur Khofifah menyambut baik komitmen Sandiaga Uno dalam percepatan pemulihan sektor parekraf nasional, khususnya di Jatim. Bersamaan dengan hal tersebut, pihaknya juga berupaya menekan laju penularan covid-19, khususnya di destinasi wisata Jatim. Diantaranya menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin serta membatasi ruang gerak masyarakat lewat kebijakan aglomerasi dan rayonisasi.

“Kita melarang mudik pada saat yang sama diberlakukan rayonisasi. Di Jatim selain aglomerasi Surabaya raya juga ada delapan rayon. Rayon Malang Raya hanya bisa mengakses seluruh wisata yang ada di Malang Raya, tapi ada 12 Kabupaten/ Kota yang memang menutup wisatanya. Kita mengikuti pada zonasi dan arahan Pak Kapolri, jadi rata-rata diizinkan hanya 15 persen dari zonasi yang ada,” paparnya. (q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *