SURABAYA (Suarapubliknews) – Isu kekerasan seksual dan belum disahkannya RUU PKS menjadi perhatian banyak pihak. The Body Shop® Indonesia bersama para mitra yakni Yayasan Plan International Indonesia, Magdalene, Yayasan Pulih, dan Makassar International Writers Festival (MIWF) yang berhasil meningkatkan awareness publik terhadap isu kekerasan seksual melalui kampanye Stop Sexual Violence (SSV).
CEO The Body Shop® Indonesia Aryo Widiwardhono, mengatakan di tengah situasi yang memprihatinkan ini, The Body Shop® Indonesia turut ambil peran dengan mengedepankan harapan dan kemampuan untuk bekerja sama dalam melindungi diri dan sesama. No! Go! Tell! – kampanye Stop Sexual Violence Tahap Kedua yang diluncurkan adalah salah satu strategi yang universal sifatnya, yang telah diajarkan di sejumlah negara.
“Dalam Kampanye No! Go! Tell!, kami akan lebih banyak mengedukasi masyarakat dan publik tentang bagaimana mengatasi isu kekerasan seksual, terutama dalam hal pencegahan. Edukasi lanjutan seperti inilah yang nantinya akan menjadi perisai kita bersama untuk mencegah lebih banyak lagi terjadi kasus kekerasan seksual di Indonesia yang dapat dilakukan mulai dari perlindungan diri dan teman terdekat terlebih dahulu,” katanya.
Penyerahan petisi 421,218 tanda tangan kepada pihak DPR RI menjadi milestone penting dari kampanye SSV Tahap Pertama yang digelar pada November 2020 hingga April lalu menandai komitmen kuat dan keseriusan segenap pihak dalam upaya mendukung pengesahan RUU PKS.
Owner & Executive Chairperson The Body Shop® Indonesia Suzy Hutomo, mengatakan mari dukung PPKM Darurat sehingga mengedepankan keselamatan sesama umat manusia dengan meminta mari melakukan berbagai aktivitas dari rumah.
“Dalam hal ini kami melakukan aktivitas dari rumah dengan terus berkampanye sebagai konsistensi mengawal RUU PKS melalui peluncuran kampanye No! Go! Tell!. Kampanye ini merupakan kelanjutan dari perjuangan bersama sebelumnya,” katarnya.
Di tahap kedua ini ingin menjangkau lapisan masyarakat lebih luas lagi, mulai dari anak-anak dan pelajar, mahasiswa, hingga lingkungan perkantoran, dengan fokus utama yaitu edukasi dan tindak pencegahan kekerasan seksual melalui mekanisme dasar, No! Go! Tell!, dengan dukungan dari seluruh mitra The Body Shop® Indonesia.
“Semangat yang terkandung di dalam No! Go! Tell! adalah menemukan kekuatan dan kemampuan merespon suatu keadaan yang genting. Dan, di tengah gelombang pandemi yang hantamannya sedang kita semua rasakan, No! Go! Tell! dapat menjadi sumber kekuatan diri, untuk melindungi sesame,” ungkap Suzy.
Kampanye yang memiliki fokus secara penuh pada pencegahan (prevention) dan pemulihan (recovery) korban tersebut digelar secara resmi melalui acara Press Conference Kampanye No! Go! Tell! dan Peluncuran Produk Terbaru Rangkaian White Musk.
Hadir sebagai narasumber acara antara lain; Luluk Nur Hamidah (Anggota Komisi IV DPR RI / Sekjen KPP RI), Ratu Ommaya (Head of Values, Community & Public Relations The Body Shop® Indonesia), Dini Widiastuti (Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia), Wawan Suwandi (Public Relations Yayasan Pulih), Lily Yulianti Farid (Founder & Director Makassar International Writers Festival) dan Kartika Jahja (Singer & Activist).
Anggota Komisi IV DPR RI / Sekjen KPP RI Luluk Nur Hamidah, mengajak masyarakat terus kawal RUU PKS di DPR RI. Saat ini kita tidak boleh pesimis walaupun kondisi perjalanan RUU PKS di DPR RI sedikit menyusut. Proses yang sudah berjalan sampai saat ini adalah Rapat Dengar Pendapat Umum dan belum ada pembahasan lanjutan di DPR RI.
“Disamping itu, Saya mengapresisasi inisiatif kampanye No! Go! Tell! yang diusung oleh The Body Shop® Indonesia bersama Para Mitra yang diharapkan dapat menjadi suatu mekanisme publik untuk mencegah kekerasan seksual. Melalui mekanisme ini, Saya berharap agar Korban bisa menemukan ruang aman, tidak merasa sendirian dan ikut berdiri bersama Korban serta saling menguatkan. Saya juga berharap kedepannya tidak ada ruang tabu dalam hal pengungkapan kekerasan seksual, tidak ada juga ruang-ruang stigma yang terjadi pada korban,” katanya.
Kampanye ini harus didukung dan tidak berhenti. Tentunya kita tidak menggantungkan hanya kepada kepada DPR RI. “Mari bersama-sama maju, sehingga RUU PKS tidak hanya inisiatif DPR RI, tetapi diusung bersama-sama. Sehingga mana yang lebih cepat dan mana yang lebih baik, serta memungkinkan agar RUU PKS dapat segera disahkan,” tegas Luluk..
Head of Values, Community & Public Relations The Body Shop® Indonesia Ratu Ommaya, menyatakan bahwa terdapat dua aspek yaitu Prevention (Pencegahan) dan Recovery (Pemulihan). Untuk aspek Prevention (Pencegahan), tujuan utamanya yaitu membuat mekanisme keamanan bagi semua perempuan dan perempuan muda dalam mencegah mereka dari bahaya kekerasan seksual.
Sedangkan untuk aspek Recovery (Pemulihan), The Body Shop® Indonesia menggandeng Yayasan Pulih dalam menciptakan ruang aman (safe space) dan program pemulihan bagi korban kekerasan seksual, khususnya kaum perempuan maupun remaja perempuan.
Katakan Tidak (No!) – Pahami apa saja bentuk kekerasan seksual dan berani berkata TIDAK jika mengalamiVtindak kekerasan seksual. Jauhi (Go!) – JAUHI pelaku dan pergi dari tempat yang membuat Anda tidak nyaman dan segera cari tempat yang lebih aman.
Laporkan (Tell!) – LAPORKAN kejadian kepada pihak atau orang yang Anda percayai. Didukung dengan informasi lengkap mengenai Yayasan/Lembaga/komunitas yang dapat menampung pengaduan atas situasi kekerasan seksual agar para korban mendapat rasa tenang dan aman. Selain mengisi petisi di situs www.tbsfightforsisterhood.co.id.
“Dukungan terhadap kampanye No! Go! Tell! dapat dilakukan melalui pembelian produk White Musk Range. White Musk Range digunakan sebagai product ambassador kampanye No! Go! Tell!. White Musk Range yang sejak dahulu dikenal sebagai produk yang membawa misi ‘power in the bottle’ Dibalik aroma White Musk menjadi spirit power bagi setiap orang untuk melakukan perubahan baik bagi sekitarnya,” katanya.
Dalam mendukung edukasi pencegahan kekerasan seksual bagi anak, The Body Shop® Indonesia juga akan meluncurkan Buku Dongeng No! Go! Tell! dengan judul “Saat Tiara dalam Bahaya” pada pertengahan bulan Juli yang dapat diakses melalui www.tbsfightforsisterhood.co.id.
Buku ini ditulis oleh Watiek Ideo dan Zahara Keisha, yang merupakan ibu dan anak. Keduanya bersama Alnurul Gheulia sebagai ilustrator, serta Laura Lesmana Wijaya sebagai konsultan bahasa isyarat turut berkontribusi dalam pembuatan buku dongeng.