SURABAYA (Suarapubliknews) – Pasangan suami istri di Kabupaten Sidoarjo, Rahmat Muhajirin dan Mimik Idayana, telah menyulap rumahnya menjadi tempat isolasi mandiri dengan kapasitas 20 orang. Namun demikian, hingga hari ini Senin 2 Agustus 2021, kondisinya masih sepi pasien, hanya tampak mobil ambulan stand by.
Rumah isolasi ini dilengkapi tabung oksigen, obat-obatan dan kebutuhan logistik makan minum gratis tiap harinya. Rumah pribadi yang dijadikan tempat isoman tersebut terletak di Jalan Kartini Nomor 2 A Kelurahan Sidoklumpuk, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo. Lokasinya strategis di tengah kota hanya ratusan meter dari alun-alun Sidoarjo. Warga yang menjalani isoman di rumah ini akan disuplai makan minum tiga kali sehari.
“Rumah ini khusus untuk warga Sidoarjo yang akan melakukan isoman khususnya yang OTG. Di sini ada 20 bed, lengkap dengan tenaga kesehatan. Kami juga menyediakan satu unit ambulans yag siaga 24 jam,” kata Rahmat Muhajirin, Sabtu 31 Juli 2021 siang.
Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini mengatakan, di masa reses, oleh pimpinan fraksi, semua anggota DPR RI diperintahkan untuk pulang ke dapilnya masing-masing untuk membantu masyarakat bersama DPRD provinsi dan kabupaten setempat.
“Untuk perawatan isoman, kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Sidoarjo, RSUD dan Puskesmas setempat,” imbuhnya.
Sementara itu, sang istri Mimik Idayana yang juga anggota Komisi D DPRD Kabupaten Sidoarjo, sejak dua minggu telah membuat dapur umum di tempat tinggalnya di Desa Sugihwaras, Kecamatan Candi. Dalam sehari, dapur umum tersebut menghasilkan sekitar 400 nasi bungkus.
“Nasi bungkus tersebut kemudian disalurkan oleh relawan kami ke beberapa desa di Sidoarjo yang kemudian disalurkan ke warga isoman,” jelas Mimik.
Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Anwar Sadad yang hadir dalam peresmian rumah isolasi mandiri tersebut mengatakan, bahwa masa pandemi seperti sekarang ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, namun merupakan taggung jawab bersama.
“Kami bergerak dalam rangka meringankan beban warga terdampak. Pandemi ini membutuhkan kesadaran kolektif, dari elemen pemerintah, anggota dewan, serta pihak lain. Itu bagian dari kita untuk mengasah kepekaan sosial,” ucapnya. (q cox, NH)