SURABAYA (Suarapubliknews) – Segala upaya medis dan non medis telah dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona (covid-19) yang faktanya melanda seluruh bangsa di dunia.
Bangsa Indonesia memang tidak bisa dilepaskan dari adat dan budaya, meski menjalani kehidupan di tengah tantangan global. Termasuk soal pandemi covid-19, warga Kota Surabaya mengisi acara perayaan 1 Suro atau 1 Muharam (Tahun Baru Islam) dengan menggelar doa kepada Tuhan YME yang disertai dengan sajian tumpeng ‘Tolak Balak’.
Menurut Paino, Ketua RT 11 RW 05 Kelurahan Morokrembangan Kecamatan Krembangan Kota Surabaya, perayaan 1 Suro telah menjadi agenda tahunan warganya, dengan cara menggelar nasi tumpeng sejumlah 11 buah.
“Tujuannya, memohon kepada Tuhan YME di hari istimewa ini, agar warga saya dan seluruh bangsa ini bisa segera lepas dari kungkungan pandemi yang sangat menyusahkan kehidupan seluruh bangsa. Dikaruniai kesehatan dan kelancaran rejeki,” ucapnya kepada media ini. Senin (9/08/2021) malam.
Namun demikian, kata Paino, dirinya tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat kepada seluruh warga yang mengikuti prosesi acara, seperti mengenakan masker, cuci tangan dan menjaga jarak.
“Kami tidak ingin niat baik kami untuk membantu pemerintah melalui gelaran adat dan budaya ini justru menimbulkan masalah baru, makanya kami menerapkan prokes ketat,” terangnya.
Dari pantauan media ini di lokasi, seluruh warga terlihat sangat khidmat mengikuti seluruh rangkaian acara, terutama saat menjalankan doa bersama untuk kebaikan bangsa dan negara, yakni lepas dari cengkeraman pandemi covid-19. (q cox, Febry)
