SURABAYA (Suarapubliknews) – Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Timur mencatat pertumbuhan investor pasar modal di Jatim, tumbuh 62%, lebih tinggi secara nasional sebesar 60%. Artinya di Jatim ada tambahan sebanyak 138.597 Single Investor Identification atau SID sampai Agustus 2021.
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jatim, Dewi Sriana Rihantyasni mengungkapkan, bahwa saat ini jumlah investor pasar modal dari indikator SID sampai Agustus 2021 tercatat sebanyak 360.414 SID.
“Dari jumlah 360.414 SID di Jatim, ada 10 Kota dengan SID terbesar, dimana kontribusi terbesar ada di Kota Surabaya sebanyak 98.142, disusul Kota Malang 39.143, Sidoarjo 32.532, Kediri 18.130 SID, Gresik 13.447, Madiun 10.753, Banyuwangi 10.178, Mojokerto 9.991, dan Blitar 9.706 SID,” katanya
Surabaya memiliki jumlah investor yang cukup besar, tapi yang lebih menggembirakan justru Banyuwangi yang merupakan ujung timur di Jatim potensi investor pasar modal juga cukup besar.
“Pertumbuhan pasar modal di Jatim meski hampir 2 tahun pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia, jumlah investor tetap tumbuh, terutama investor milenial dengan usia muda rata-rata 25-30 tahun,” papar Anna
Selain pertumbuhan investor, BEI Jatim juga mencatat untuk Galeri Investasi BEI saat ini ada sebanyak 69. Dari jumlah itu 60 GI konvensional, 8 GI Syariah dan 1 GI Edukasi. Saat ini jumlah emiten dari Jatim berjumlah 60. Perusahaan yang go public itu masih berlokasi di Surabaya dan Malang dengan rincian 46 di Surabaya, 12 di Malang, 1 di Jember, dan 1 di Situbondo. Sementara jumlah aset manajemen di Jatim ada 11 aset manajemen, dan 41 emiten
“Yang pasti pertumbuhan jumlah investor tidak lepas dari peran media massa tentang pentingnya berinvestasi pasar modal, sehingga banyak calon investor yang tertarik menjadi investor di pasar modal,” pungkasnya. (q cox, tama dinie)