SURABAYA (Suarapubliknews) – Ditengah majunya perkembangan aman, masih banyak perempuan yang sulit bersuara ketika mengalami sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya. Sebagai contoh perempuan yang harus putus sekolah dan menikah dini. Hal ini diungkap District Governor Rotary 3420 Cindy Bachtiar saat Talk show bertemakan Women Empowerment.
“Padahal pernikahan dini di usia remaja belum siap untuk mental maupun fisik si perempuan. Banyak juga kasus nikah siri yang merugikan. Di sini kami ingin menggandeng mereka mulai dari remaja untuk tumbuh kesadaran aku harus sekolah dan aku harus sukses. Edukasi seksual dan juga dampak dari pernikahan dini harus dimulai sejak usia 13,” katanya.
Rotary Internasional memiliki tujuh fokus kegiatan sosial yaitu perdamaian, pelestarian lingkungan, kesehatan anak, sanitasi, literasi dan pencegahan penyakit. Dalam rangkaian Gathering Family juga digelar Thalassemia screening, Medical chek up, akupuntur dan Fisioteraphy secara gratis.
Tak hanya itu kegiatan ini juga mengajak UMKM binaan Rotary Club. Tak kurang dari 10 UMKM hadir dan berkesempatan menjajakan produk mereka di acara pameran. “Hal tersebut sebagai langkah nyata Rotary dalam realisasi pembangunan ekonomi sesuai dengan program utama kami,” tambah Cindy.
Saat ini ada 1300 member Rotary dari 62 club di Indonesia. Untuk bergabung dengan Rotary agak berbeda, bukan mendaftar. Tapi berdasarkan invitation atau sponsor. “Karena kami memang mencari yang benar-benar mau melakukan kegiatan untuk sosial. Saya berharap Rotary untuk selanjutnya, inisiasi tahun langsung dari Rotary International President yaitu Each One Bring One,” tutupnya. (q cox, tama dinie)