Pemerintahan

Sebanyak 288 Sekolah di Surabaya Sudah Raih Penghargaan Adiwiyata

62
×

Sebanyak 288 Sekolah di Surabaya Sudah Raih Penghargaan Adiwiyata

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar penganugerahan Sekolah Adiwiyata Provinsi dan Eco Pesantren tingkat Provinsi Jawa Timur di lobby lantai 2 Balai Kota Surabaya, Jumat (24/12/2021). Penghargaan tingkat provinsi itu diserahkan oleh Wakil Wali Kota Surabaya Armuji dan didampingi oleh Asisten 2 Pemkot Surabaya Ikhsan dan juga Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya Suharto Wardoyo.

Dalam penganugerahan tersebut, sebanyak 11 sekolah diganjar penghargaan Adiwiyata tingkat Provinsi dan satu pesantren diganjar penghargaan Eco Pesantren tingkat Jawa Timur. Hingga saat ini, sudah ada sebanyak 288 sekolah di Kota Surabaya yang meraih penghargaan Adiwiyata, baik Adiwiyata tingkat kota, provinsi, nasional dan juga Adiwiyata tingkat mandiri.

“Dari 288 sekolah itu, ada sebanyak 21 sekolah yang meraih Adiwiyata tingkat kota, 30 sekolah Adiwiyata tingkat provinsi, 18 sekolah Adiwiyata tingkat nasional, dan 29 sekolah Adiwiyata tingkat mandiri,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya Suharto Wardoyo dalam sambutannya.

Menurutnya, untuk tahun 2021 ini, ada sebanyak 11 sekolah yang telah lolos verifikasi administrasi dan lapangan sebagai sekolah Adiwiyata provinsi yang berasal dari Kota Surabaya. Adapun 11 sekolah itu adalah SDN Asemrowo, SDN Banjarsugihan 2, SDN Banjarsugihan 5, SDN Ngagelrejo 1, SDN Pagesangan, SDN Wonokusumo 5, SMPN 2, SMPN 22, SMPN 40, SMPN 49, dan SMPN 54. “11 sekolah ini sudah termasuk ke dalam 288 sekolah yang meraih Adiwiyata hingga tahun 2021 ini,” tegasnya.

Selain itu, Suharto Wardoyo juga menjelaskan bahwa program penghargaan lingkungan lainnya yang digagas oleh Pemprov Jatim adalah Eco Pesantren. Ini adalah penghargaan kepada institusi pendidikan Islam yang mempunyai kepedulian terhadap lingkungan hidup dan melakukan aktivitas-aktivitas untuk pelestarian dan perlindungan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

“Kriteria Eco Pesantren itu meliputi kebijakan ramah lingkungan, kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan berbasis tadabur alam, pengembangan sarana dan prasarana pendukung pondok pesantren, peningkatan kapasitas komunitas pondok pesantren, produk dan jasa ramah lingkungan, serta kegiatan ramah lingkungan di pondok pesantren,” kata dia.

Khusus tahun ini, Pemprov Jatim memberikan penghargaan Eco Pesantren di tingkat provinsi kepada Pondok Pesantren Assalafi Al-Fithrah. Pesantren ini sudah lolos verifikasi administrasi dan lapangan yang dinilai oleh tim juri.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menyampaikan selamat kepada sekolah-sekolah yang berhasil mendapatkan penghargaan Sekolah Adiwiyata dan juga Eco Pesantren dari Pemprov Jatim.  Menurutnya, program semacam ini harus terus dilestarikan dan dikembangkan ke depannya. “Tujuannya supaya lingkungan kita selalu sehat, kalau lingkungan sehat maka tidak akan tercemar polusi,” kata Wawali Armuji.

Ia juga meminta para tenaga pendidik di Kota Surabaya untuk mengenalkan lingkungan yang bersih dan sehat kepada anak didiknya. Sebab, itu yang paling utama dalam mendukung sekolah ramah lingkungan. “Bahkan dulu zaman saya masih sekolah, untuk mengurangi polusi pakai sepeda (pancal) ke sekolah, sekarang anak-anak sudah agak jarang naik sepeda,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, ia juga mendorong pihak sekolah untuk membiasakan tanaman hidroponik di sekolahnya. Sebab, cara itu tidak banyak memakan lahan. Hal itu sudah dibuktikannya di pekarangan rumahnya yang banyak menggunakan hidroponik maupun tabulampot. “Sekolah-sekolah juga harus membiasakan seperti itu,” pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *