BisnisJatim Raya

Viral Terapi Kretek-Kretek, Master Joe Roadshow Ke Surabaya Obati Pasien Sekaligus Edukasi Masyarakat

8080
×

Viral Terapi Kretek-Kretek, Master Joe Roadshow Ke Surabaya Obati Pasien Sekaligus Edukasi Masyarakat

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapublinews) – Terapi Tit Tar atau terapi untuk mengembalikan tulang, sendi dan otot yang salah (misalignment) akibat postur dan kebiasaan yang buruk, trauma fisik seperti kecelakaan, jatuh atau olahraga semakin diminati oleh masyarakat.

Metode yang mengadopsi pengobatan tradisional Tiongkok yang untuk mengembalikan posisi tulang yang tidak pada tempatnya ini telah menjadi alternatif pengobatan yang diyakini cukup ampuh oleh para penderitanya.

Ahli tulang metode Tit Tar atau Bone Setting, Johanes Irawan mengatakan, selama ini dia hanya menerima pasien di tempat prakteknya di kawasan Kemayoran Jakarta. Namun karena banyaknya permintaan dari beberapa kota, dia pun melakukan roadshow ke sejumlah kota, yakni Surabaya dan Bandung.

“Tahap awal ini saya roadshow ke Surabaya dan Bandung dulu, meski banyak permintaan juga dari daerah lain seperti Medan dan Bali. Niat saya adalah membantu orang yang mengalami keluhan keterbatasan gerakan organ tubuh, seperti sakit pada pinggang, leher, sering migrain, dan sebagainya dan saat itu juga bisa disembuhkan,” katanya di Surabaya, Sabtu (29/1/2022).

Selama ini banyak masyarakat yang kurang paham ketika sakit pada tulang atau otot atau saraf lembut kecetit. Mereka kebanyakan akan datang ke tukang pijat atau urut dan diurut di bagian yang dirasa sakit saja.

“Memang setelah itu sakitnya berkurang, tapi seminggu kemudian sakit lagi dan harus secara rutin pijat. Padahal yang salah posisi tulangnya. Jadi ya tidak ketemu permasalahannya,” ungkap pria yang biasa dipanggil Master Joe ini.

Menurutnya, seiring dengan bertambahnya usia dan pola hidup yang kurang sehat, banyak masyarakat yang mengalami keluhan sakit pada tulang atau otot tubuhnya. Apalagi di masa pandemi dimana banyak masyarakat yang bekerja atau belajar dari rumah yang menyebabkan berkurangnya aktivitas fisik.

“Biasanya baru bekerja dari rumah, duduk di depan komputer selama jangka waktu yang lama meningkatkan risiko sakit pada leher atau pinggang. Hal ini semakin menurunkan kualitas hidup jika tidak ditangani,” paparnya.

Master Joe menjelaskan, jika mengalami sakit dan nyeri selama lebih dari beberapa hari, harus segera mencari perawatan. Perawatan itu, harus dilakukan oleh praktisi yang memiliki kualifikasi karena ketidaknyamanan tidak terdiagnosis dapat menyebabkan masalah kronis jika tidak ditangani.

Meski demikian, dia tak serta merta langsung melakukan terapi kepada pasien, namun dilakukan observasi terlebih dulu dengan melihat anatomi tubuh, hingga konsultasi terkait kesehatan hingga riwayat kesehatan atau penyakit yang saat ini atau sebelumnya pernah ada.

“Termasuk jika ada yang mengalami skoliosis (tulang bengkok) harus tahu juga bagaimana posisi tidurnya. Karena sejatinya kita tidak boleh tidur di kasur yang empuk termasuk bantal untuk sandaran kepala yang empuk. Harus rata sehingga bisa menopang tulang belakang. Jika dibiarkan lama kelamaan akan bengkok atau bungkuk,” jelas Master Joe.

Baru jika sudah mengetahui kondisi pasien, Master Joe akan melakukan terapi secara keseluruhan mulai bawah hingga atas. Namun setiap pasien dengan keluhan berbeda, berbeda pula teknik terapinya. “Namun secara umum harus mencakup keseluruhan. Intinya harus diketahui dari kaki sebagai pondasi,” terangnya.

Metode Tit Tar atau yang biasa dikenal dengan teknik ‘kretek’ biasanya memakan waktu 15-20 menit yang dimulai dari tulang kaki, tangan, pinggul, tulang belakang, hingga tulang leher atau kepala.

Dia menyarankan, masyarakat bisa melakukan terapi Tit Tar saat membutuhkan atau saat merasakan tidak enak pada tubuhnya atau keterbatasan gerakan. “Namun khusus untuk yang skoliosis idealnya seminggu sekali,” tandas Master Joe yang aktif mengunggah aktivitas saat melakukan terapi di akun Instagram @masterjoe__therapy ini.

Dari pengalaman selama ini, pasien yang datang dari beragam usia, mulai anak 2 tahun hingga lansia usia 90 tahun. Diantaranya mempunyai keluhan seperti tidak bisa jalan, atau bungkuk, saat itu juga bisa disembuhkan.

“Yang penting, untuk menghindari keluhan keterbatasan gerakan ini kita harus pintar menjaga pola makan dan pola hidup sehat serta cara tidur yang benar,” pungkas pria yang mengantongi sertifikat terapi Tit Tar dari Master Chris Leong di Malaysia ini. (q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *