SURABAYA (Suarapubliknes) – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyerahkan sertifikat penghargaan proper kepada 196 industri di Jatim periode 2020-2021 di Hotel Vasa, Jumat, (1/4).
Penghargaan proper yang diberikan kepada industri yang taat terhadap peraturan dan pengelolaan lingkungan hidup di Jatim diharapkan mencapai kinerja dan target industri lingkungan hidup yang lebih baik.
“Saya menyambut baik diselenggarakannya penyerahan sertifikat penghargaan proper yang sangat positif. Peringkat proper di Jatim yang memperoleh peringkat emas sebayak 6 industri, peringkat hijau sebanyak 14 industri, peringkat biru sebanyak 176 industri,” katanya.
Disampaikan Wagub Emil, proper merupakan program dengan tujuan untuk mendorong dunia usaha meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan industri terus berkembang dan diperbaiki secara berkelanjutan, antara lain dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
“Inilah bagian dari komitmen kita bersama untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja pengelolaan lingkungan hidup yang lebih baik sehingga menambah jejaring dan komunikasi di sektor industri di Jatim, meningkatkan motivasi serta mencapai kinerja dan target kualitas lingkungan hidup yang lebih baik di Jatim,” tuturnya.
Penghargaan proper selain sebagai sarana silaturahmi antara dinas lingkungan provinsi Jatim dan penganggungjawab perusahaan peserta proper, juga dapat menjadi forum yang tepat untuk meningkatkan pemahaman dan sinergi kerjasama dalam mendukung terwujudnya sinergitas pengelolaan lingkungan hidup di Jatim.
Selain itu sebagai bahan untuk evaluasi terhadap kebijakan pembangunan berkelanjutan dan bentuk pertanggungjawaban tentang pencapaian target program-program pemerintah Jatim di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
“Pada praktiknya, permasalahan lingkungan hidup tidak cukup diselesaikan dengan hanya pendekatan pengawasan terhadap peraturan saja dan evaluasi dewan pertimbangan proper dari tahun ke tahun, namun juga melalui inovasi-inovasi sosial yang muncul di tengah kesulitan pada masa pandemi,” jelas Wagub Emil.
Baginya, pengelolaan lingkungan dengan pertumbuhan ekonomi merupakan dua hal yang tidak saling bertentangan. Sebaliknya, perlindungan lingkungan dan pertumbuhan ekonomi justru saling mendukung. “Untuk itu, kita semua perlu menjaga agar lingkungan tetap sehat, sehingga ekonomi dapat terus tumbuh,” ujarnya.
Selama tahun 2021, terdapat tiga perkembangan dengan aspek baru dalam kinerja dunia usaha, yakni Life Cycle Assessment (LCA), ECO inovasi dan inovasi sosial. Kinerja pengelolaan lungkungan hidup Jatim akan tercermin pada nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) yang merupakan suatu bentuk penilaian yang mencerminkan kondisi kualitas air udara dan tutupan lahan.
Terkait penetatapan IKLH sebagai indikator kinerja utama (IKU), Emil mengatakan, Pemprov Jatim berfungsi untuk memberikan informasi kepada para pengambil keputusan tentang kondisi lingkungan hidup di Jatim.
“Mengelola risiko itu penting untuk menjaga keselamatan alam dan manusia karena kami dari pemerintah tidak sekadar melakukan checklist, melainkan agar bisnis industri berjalan lancar,” tutur Wagub Emil.
Lebih lanjut Wagub Emil menyampaikan, Pemprov Jatim juga berkomitmen menggunakan anggaran secara tepat sasaran dan tepat manfaat dalam menjalankan program maupun kegiatan. Namun tetap memperhatikan tertib administrasi dan akuntabilitas.
Hal ini harus diterapkan karena Pemerintah Provinsi Jatim menjamin terwujunya lingkungan hidup sehat bagi seluruh warga jatim sebagaimana tertuang dalam visi ke 4 yakni melaksanakan pembangunan berdasarkan semangat gotong royong, berwawasan lingkungan untuk menjamin keselarasan ruang ekologi, sosial, ekonomi dan budaya.
05:40 PM
Wagub Emil berharap, industri yang telah mencapai peringkat taat dan lebih dari taat dapat menjadi contoh serta membantu rekan industri yang masih memiliki kendala dalam pencapaian ketaatan peratuan lingkungan hidup industri nya. “Selamat kepada seluruh pesert yang mendapatkan peringkat emas, hijau dan biru. Sedangkan industri merah saya yakin ada upaya perbaikan dan akan kita dukung serta apresiasi,” tandasnya.
Turut hadir, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sigit Reliantoro, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur Ardo Sahak beserta jajaran serta para pimpinan industri penerima penghargaan Proper Provinsi Jawa Timur. (Q cox, tama dinie)