KENDARI (Suarapubliknews) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berupaya meningkatkan jejaring konektivitas antar provinsi di Indonesia melalui Misi Dagang dan Investasi. Kali ini, kerjasama dilakukan dengan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengungkapkan bahwa yang sedang diupayakan bukan hanya sekedar transaksi ekonomi belaka, namun juga jalinan persahabatan. Pasalnya, baik Jatim maupun Sultra sangat dekat dan memiliki potensi hebat di masing-masing daerah.
“Ini judulnya memang Misi Dagang, tapi yang kita harapkan bahwa kehadiran Jawa Timur di Sulawesi Tenggara bukan saja untuk membuat jalinan dagang, tapi menjadi misi persaudaraan dan jalinan kebersamaan. Sehingga bagi saudara-saudari kita di segala penjuru Sultra akan merasa bahwa kami ini adalah saudara sendiri atau kalau dalam bahasa Jawanya, dulur dhewe,” ujarnya.
Dimulainya kerjasama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara tentang Pembangunan Daerah oleh Wagub Emil dan Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi.
Melalui kerjasama ini, komoditi yang akan diperdagangkan oleh kedua provinsi antara lain beras, jagung, bawang merah, kopi, kopra, rumput laut, sagu, dan berbagai komoditi potensial dari masing-masing daerah.
Wagub Emil mengatakan, kerjasama antara Jatim dan Sultra sebenarnya telah banyak dilakukan. Hanya saja, Misi Dagang menjadi wadah untuk memperluas jaringan dan menjangkau sektor usaha yang sebelumnya tidak tersentuh.
“Kami yakin bahwa secara geografis sangat dekat dan transaksi kita sebenarnya sudah banyak. Tapi tentunya melalui Misi Dagang ini, kami berharap bahwa yang sudah banyak akan menjadi semakin banyak dan yang sudah berkembang akan semakin berkembang,” tuturnya.
Selain itu, Wagub Emil melaporkan bahwa pada pukul 13.43 WITA, bahkan sebelum acara berakhir, Misi Dagang ini sendiri dilaporkan telah mengumpulkan total transaksi sampai dengan Rp 110,4 miliar.
Angka itu diperkirakan akan terus naik mengingat animo yang tinggi baik dari pihak Jatim maupun Sultra. Hal ini terbukti dengan jumlah peserta yang mengikuti mencapai 200 orang yang terdiri dari 50 pelaku usaha Jatim, berbagai OPD dan BUMD di Jatim, dan sekitar 109 pelaku usaha Sultra.
“Ini insya Allah akan terus bertambah. Karena pada tahun lalu saja transaksi kita bisa mencapai Rp 500 miliar. Jawa Timur ini menyumbang seperenam transaksi menjual maupun membeli di Sulawesi Tenggara. Kita mitra terbesarnya. Dalam hari ini saja, kita sudah mencapai 20% dari angka 500 miliar itu. Bayangkan ini nanti masih akan terus berjalan,” terangnya.
Di akhir, Wagub Emil berharap agar tujuan-tujuan dari Misi Dagang berbasis forum bisnis ini dapat tercapai. Acara ini ditargetkan dapat meningkatkan pemasaran dan memperluas jaringan pasar, pendapatan bahan baku substitusi impor, pemenuhan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting untuk memperkecil disparitas harga antar wilayah, penyediaan komoditi tertentu, serta Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). “Mudah-mudahan semua tujuan ini tercapai. Agar Misi Dagang ini bisa membawa kesejahteraan bagi kita ssemuanya, khususnya masyarakat Jatim dan Sultra. Terima kasih,” tutupnya.
Sementara itu, Gubernur Sultra Ali Mazi menyebutkan bahwa Misi Dagang ini sejalan dengan Kebijakan Pembangunan Daerah Sultra tahun 2018-2023 terkait Daya Saing Daerah Melalui Pembangunan Infrastruktur dan Aspek Sosial Ekonomi.
Maka dari itu, ia mewakili warga Sultra menyambut baik penyelenggaraan Misi Dagang yang disebutnya mampu mensejahterakan masyarakat. “Saya menyambut baik dan memberi penghargaan setinggi-tingginya kepada Pemerintah Jatim atas terselenggaranya Misi Dagang ini. Tentu suatu kehormatan karena terpilih sebagai salah satu mitra untuk produk komoditi unggulan maupun produk industri dan perdagangan,” ucapnya. (Q cox, tama dini)