Jatim Raya

Kartika Affandi Tantang Melukis Bareng, Ini Jawaban Puti Guntur Soekarno

128
×

Kartika Affandi Tantang Melukis Bareng, Ini Jawaban Puti Guntur Soekarno

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Beberapa saat setelah mendarat di bandara Juanda, Kartika Affandi spontan mengomentari lukisan hasil karya Puti Soekarno yang dinilainya sangat bagus dan berbakat.

Kabar ini disampaikan Shaleh Ismail Mukadar sang inisiator pemeran lukisan ketika menjemput putri maestro Affandi-(alm) bersama Singky Soewadji.

“Beliau ingin melukisa bersama saat pameran berlangsung,” tutur Shaleh. Jumat (23/3/2018)

Menanggapi tantangan ini, Puti Guntur Soekarno calon wakil Gubernur Jatm tetap merespon dengan jawaban yang rendah hati. Bahkan mengaku masih jauh dan merasa amatiran.

“Waduh saya jauh ilmunya sama bu Kartika,” jawab Puti saat dikonfirmasi media ini via ponselnya.

Namun Puti sempat menceritakan dirinya, soal kenapa dan sejak kapan belajar melukis, serta siapa yang mengajarinya.

“Sejak kecil saya senang melukis, melukis menjadi hobby saya. Bahkan pelajaran seni lukis di sekolah menjadi pelajaran favorit saya,” katanya.

Saya ingat waktu kecil, lanjut Mbak Puti, saya paling senang membeli buku mewarnai dan buku gambar. Lulus SMA inginnya masuk seni rupa tapi ternyata jalannya ke FISIP UI.

“Saat kuliah saya senang membuat sketsa dan design baju, kalau bosan mendengarkan dosen saya pasti coret-coret buku dengan design baju. Tapi saya lebih suka melukis dengan cat air, crayon atau sketsa,” paparnya.

Dia mengaku tidak tahu berapa banyak hasil karya yang dihasilkan, karena banyak yang hilang.

“Namanya iseng dan hobby jadi ya kalau lagi mood langsung melukis,, cari kertas, pensil, kadang di robekan kertas. Kadang di simpan kadang tidak, namanya juga iseng,” tuturnya.

Lanjut Mbak Puti, bakat dari papa, papa jago gambar, pintar gambar wayang. waktu kecil papa yang mengajarkan menggambar, cara mewarnai, papa sering menilai dan mengkoreksi gambar-gambar saya.

“Papa juga yang suka ajak lihat pameran lukisan, atau berdiskusi tentang koleksi-koleksi lukisan eyang Karno. Papa suka bercerita tentang Raden Saleh, Basuki Abdullah, le Man Fong, Le mayeur, Doellah, Blanco, Affandi,” tandasnya.

Namun demikian, Mbak Puti masih tetap enggan menjawab soal permintaan panitia penyelenggara pemeran lukisan yang berniat memajang dan melelang hasil karyanya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *