SURABAYA (Suarapubliknews) – Momentum Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriah disambut oleh keluarga besar DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya dengan melakukan refleksi diri agar bisa terus memperkuat kerja-kerja gotong royong untuk masyarakat.
“Selamat Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1444 Hijriah. Pergantian tahun kita isi dengan refleksi diri, mengevaluasi kerja pengabdian kita, agar ke depan seluruh komponen partai bisa melipatgandakan semangat untuk bisa membantu masyarakat,” ujar Adi Sutarwijono, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Sabtu (30/7/2022).
Adi mengatakan, berbagai kerja kerakyatan terus digeber PDIP Surabaya. Mulai dari advokasi bidang kesehatan dan pendidikan, pendampingan warga kurang mampu, pengawalan berbagai kebijakan pembangunan di kampung-kampung, hingga secara rutin membagikan sembako kepada warga.
“Saat ini kita dalam fase pemulihan ekonomi. PDI Perjuangan Surabaya terus bekerja membantu masyarakat. Misalnya kita kawal bagaimana kebijakan Pemkot Surabaya tetap pro-ekonomi wong cilik, lewat pemberdayaan UMKM. Sehingga semakin banyak lapangan kerja terbuka untuk rakyat,” papar Adi.
H. Sjukur Amaludin, Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, mengatakan kalender Hijriah atau penanggalan Islam dihitung sejak masa hijrah Nabi Muhammad SAW bersama para sahabat, dari Makkah yang saat itu dikuasai kaum Quraisy, menuju ke Madinah.
“Perjuangan untuk hijrah itu juga kita maknai sebagai evaluasi menuju kebaikan-kebaikan. Ada saat di mana kita harus berani berhijrah untuk terus menjadi pribadi dan masyarakat yang lebih baik lagi,” jelas Sjukur.
Dikatakan, selama dua tahun masyarakat dilanda pandemi Covid-19, sejak Maret 2020. Akibat berbagai pembatasan sosial yang diterapkan demi keselamatan warga masyarakat, di pihak lain terjadi dampak luar biasa pada kehidupan sosial ekonomi yang mengalami kemerosotan.
“Datangnya Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriah bisa menjadi momentum strategis untuk memperkuat spirit atau semangat hijrah, dari situasi pandemi Covid-19, menuju pada pemulihan ekonomi dan normalisasi kehidupan masyarakat yang mengarah pada kemajuan dan kesejahteraan,” kata Sjukur Amaludin.
Abdul Ghoni Mukhlas Niam, Ketua Baitul Muslimin Indonsia (Bamusi) Kota Surabaya, yang merupakan organisasi di bawah PDI Perjuangan, mengatakan momentum Tahun Baru Hijriah juga dimaknai untuk mempererat tali persaudaraan serta gotong royong.
“Bagi PDI Perjuangan Surabaya, ini memperkuat semangat untuk terus menerus menjalin silaturahmi dan gotong royong di antara kader partai, dan dengan seluruh warga masyarakat,” kata Abdul Ghoni, yang juga anggota DPRD Kota Surabaya.
Dikatakan, momentum Tahun Baru Hijriah menggambarkan persaudaraan antara kaum Muhajirin (orang-orang yang berhijrah dari Makkah) dan kaum Ansor (orang-orang asli Madinah).
“Semoga semangat persaudaraan dan gotong royong di Surabaya ini seperti halnya persaudaraan dan kegotongroyongan para sahabat Nabi, kaum Muhajirin dan Ansor,” harap Abdul Ghoni, yang alumni Universitas Islam Negeri Sunan Ampel dan mantan aktivis PMII itu. (q cox)