SAMPANG, (Suarapubliknews) – Ketua Tim Penggerak PKK Prov. Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak melakukan monitoring Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang bertempat di Pendopo Trunojoyo, Kab. Sampang, Jumat (9/9). Ia memaparkan bahwa selama 2 tahun pandemi melanda membuat adanya hambatan pada proses imunisasi anak.
Oleh karenanya, dalam data Dinas Kesehatab Prov Jatim mencatat bahwa terjadi gap sebesar 8% pada capaian imunisasi. Di tahun 2019, capaian imuniasi dasar dan lanjutan mencapai 93,7%. Namun saat puncak pandemi tahun 2020 dan 2021 capaiannya hanya mencapai 84,2%. Dari prosentase tersebut, setidaknya terdapat 1,7 juta bayi di Jatim yang tidak mendapat imunisasi lengkap selama periode 2019–2021.
Gap tersebut kemudian juga berdampak pada peningkatan angka penyakit menular. Salah satunya penyakit difteri dan rubella yang sudah menyebar dibeberapa wilayah di Jatim. “Nah kalau imunisasi rendah, penyakit menular meningkat lalu ada temuan Kejadian Luar Biasa (KLB) disinilah kualitas tingkat kesehatan masyarakat akan menurun,” ujarnya.
Di Kab. Sampang, menurut Arumi memiliki tantangan tersendiri dalam pelaksanaan imuninasi. Hal tersebut ditengarahi karena lebih dari 100 desa di Sampang masih dipimpin oleh Penjabat (PJ) Kepala Desa. “Inilah yang harus disupport dari segala lini. Agar para PJ Kepala Desa ini lebih tajam lagi menggiring ibu-ibu untuk mengikuti posyandu dan memastikan imunisasi anaknya lengkap,” katanya.
Selain itu, banyaknya resistensi dan penolakan dari masyarakat akan imunisasi anak juga menjadi penghambat. Banyak masyarakat yang masih terpengaruh berita hoax yang mengatakan bahwa imunisasi adalah bagian dari vaksinasi covid-19.
“Ibu-ibu jangan khawatir. Ini adalah imunisasi untuk anak-anak. Gunanya apa? Untuk mencegah penyakit menular dan memastikan anak sehat. Insyaallah bersama elemen strategis selain kami menggiring untuk ikut imunisasi, kita juga akan jemput bola,” tuturnya
Di hadapan Ketua TP PKK se-kecematan dan se-kelurahan di Kab. Sampang, Arumi memberikan apresiasi terbaiknya atas usaha dan komitmen bersama seluruh elemen strategis dibidangnya masing-masing untuk menyukseskan BIAN. “Tantangan ini tidak bisa disamakan dengan Kabupaten/Kota lainnya. Sampang Hebat dan Bermartabat,” pujinya
Diakhir, Ketua Dekranasda Prov Jatim ini juga berpesan kepada ibu-ibu yang mempunyai bayi dibawah lima tahun (balita) untuk imunisasi tidak hanya pada peringatan BIAN saja. “Tidak harus dibulan Agustus saja Bu, di bulan lainnya bisa. Yang penting pastikan imunisasi dasar dan lanjutan anaknya lengkap ya,” imbaunya
Pada kesempatan ini, juga dilakukan imunisasi pada balita yang terbagi dalam 3 kecamatan di Kab. Sampang. Ketiganya adalah Kecamatan Sampang, Kecamatan Torjun dan Kecamatan Pangarengan. Total lebih dari 50 ibu membawa balita hadir untuk mengikuti kegiatan imunisasi ini. Beberapa puskesmas pun hadir menyiapkan proses imunisasi kali ini. Untuk diketahui, imunisasi yang tersedia kali ini adalah imunisasi campak atau Measles Rubella (MR).
Sementara itu, Ketua TP PKK Kab. Sampang Mimin Slamet Junaidi mengatakan bahwa pada pelaksaan BIAN yang doperpanjang hingga 13 September ini, harus didukung oleh seluruh elemen strategis.
“Disini kami bekerjasama dengan Ibu Persit, Ibu Dharma Wanita, Ibu Bhayangkari, Muslimat, Fatayat, Aisyiyah serta ormas lainnya untuk menyasar imunisasi di lini terbawah. Tapi memang kendala-kendala seperti berita hoax dan kader baru yang masih kurang pemetaan ini perlahan kita atasi dengan baik. Jadi Sampang akan berkomitmen untuk meningkatkan capaian imunisasi di wilayahnya,” katanya
Untuk dimetahui, target proyeksi sasaran imunisasi MR pada Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahun 2022 di Kabupaten Sampang mencapai 66.178 anak usia 9-59 bulan. (Q cox, tama dini)