SURABAYA (Suarapubliknews) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan pengecekan pengerjaan saluran dan crossing (sodetan) baru di Jalan Panglima Sudirman, Selasa (11/10/2022). Pengecekan tersebut, untuk memastikan saluran dan sodetan baru itu berfungsi dapat berfungsi sesuai dengan rencana.
Saat pengecekan saluran, Wali Kota Eri Cahyadi didampingi oleh Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Lilik Arijanto serta Camat Genteng Muhammad Aries Hilmi serta jajarannya.
“Alhamdulillah jalan sudah selesai, saya minta hari ini bisa dibuka untuk mengurangi macet. Percepatan penyambungan saluran itu saya minta bisa terkoneksi dulu, meskipun topingnya (penutup saluran) masih perlu waktu. Tapi yang penting itu bisa tersambung dulu,” kata Wali Kota Eri.
Wali Kota Eri Cahyadi memastikan, pengerjaan saluran dan sodetan di Jalan Panglima Sudirman akan selesai di akhir bulan Oktober 2022. Selain itu, ia juga meminta Kepala DSDABM Kota Surabaya untuk mempercepat pengerjaan saluran dan sodetan di Jalan Gubernur Suryo dekat Gedung Negara Grahadi dirampungkan dalam waktu dekat.
Bukan hanya itu, wali kota yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu juga ingin pengerjaan saluran di sekitar Gedung Pers Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan di depan RS Siloam, Jalan Karimun Jawa. “Karena kan dulu semuanya itu masuk ke arah Jalan Srikana, mulai sekarang aliran air yang ada di Jalan Biliton saya tarik untuk masuk ke arah RS Siloam, ini rumah pompanya juga sudah mau selesai. Kalau semua sudah terkoneksi, itu sudah tidak ada lagi banjir,” ujar Cak Eri.
Cak Eri menjelaskan, kenapa di sekitar Jalan Biliton itu bisa terjadi genangan, itu disebabkan karena saluran air yang ada di kawasan tersebut kecil. Sehingga, tidak bisa maksimal menampung air debit ketika terjadi hujan deras. “Karena itu masih saluran lama, yang ukurannya cuma 60 cm. Makanya ini saya dengan teman – teman DSDABM masih memikirkan itu, kalau bongkar itu (saluran) otomatis kan bongkar pedestriannya juga,” terang Cak Eri.
Idealnya, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memakai box culvert ukuran 1,5 – 2 meter. Ketika saluran itu ukuran box culvertnya tidak sama rata maka akan terjadi penumpukan debit air sehingga terjadi genangan air. “Kalau ada warga yang protes kenapa kok masih banjir, salah satunya ya karena itu (box culvert) menyempit, karena kurang lebar,” jelasnya.
Cak Eri memastikan 55 titik saluran dan sodetan yang saat ini digarap oleh pemkot akan selesai pada November 2022 mendatang. Saat ini, prosesnya telah mencapai 90 persen, karena sebagian besar saluran dan sodetan itu sudah bisa digunakan, hanya tinggal dirapikan dan pemasangan toping.
Tak lupa ia menyampaikan permohonan maaf setelah ada pengerjaan saluran di 55 titik tersebut dan sempat membuat beberapa jalan ditutup. “Jadi, saya minta maaf kalau sempat terganggu karena jalannya ditutup sementara, karena saluran dan sodetan itu harus selesai sebelum musim hujan,” sampainya.
Selain itu, kenapa semua saluran dan sodetan itu dikerjakan seluruhnya di tahun 2022? Karena di Februari 2021, Cak Eri Cahyadi baru saja dilantik sebagai wali kota dan saat itu anggaran Pemkot Surabaya sudah digedok pada November 2020.
“Kenopo Pak Eri kok di 2021 mek nyedat nyedot (kenapa Pak Eri di tahun 2021 kok hanya melakukan penyedotan air genangan?) itu karena kami nggak punya anggaran sama sekali, makannya hanya bisa diupayakan pakai mobil PMK. Nah, sekarang di tahun 2022 itu tak geber kabeh (digeber semua) kita buatkan,” paparnya.
Semantara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Lilik Arijanto mengatakan, proses pengerjaan 55 saluran dan sodetan itu saat ini sudah ada beberapa yang berfungsi maksimal. Salah satunya, saluran dan sodetan yang ada di pusat Kota Surabaya yakni di Jalan Embong Kenongo ke arah Kali Mas. “Yang ke arah timur Jalan Embong Kenongo itu sudah, baratnya belum. Sedangkan untuk yang di dekat Gedung Grahadi masih belum, karena belum konek,” kata Lilik.
Lilik menyampaikan, saluran yang dibuat pada tahun ini dipastikan dapat berfungsi semua meskipun pengerjaan belum 100 persen rampung. Sesuai dengan arahan Wali Kota Eri Cahyadi, lanjutnya, saluran yang dibuat saat ini diusahakan bisa tersambung terlebih dahulu.
“Makannya ini kita percepat untuk sodetannya. Untuk yang di Jalan Ahmad Yani itu, dua titik sudah bisa dialiri dan alirannya tidak terganggu. Tinggal kita mengerjakan saluran yang ada di bawah rel kereta api, sebrangnya Graha Pangeran, saat ini sedang perizinan dengan instansi terkait,” pungkasnya. (Q cox)