BisnisJatim Raya

Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Jawa Timur Tahun 2022 Meningkat

53
×

Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Jawa Timur Tahun 2022 Meningkat

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Otoritas Jasa Keuangan merilis Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022. Hasil SNLIK tahun 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen dan inklusi keuangan sebesar 85,10 persen.

Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur Bambang Mukti Riyadi mengatakan, meningkatnya indeks literasi dan inklusi keuangan khususnya di Jawa Timur tidak lepas dari peran serta semua pihak.

“Hasil SNLIK 2022 diharapkan dapat menjadi dasar bagi OJK dan seluruh stakeholders dalam membuat kebijakan, menyusun strategi, dan merancang produk/layanan keuangan yang sesuai kebutuhan serta bisa meningkatkan perlindungan masyarakat,” katanya.

Bambang menambahkan, seseorang dengan pengetahuan dan keterampilan keuangan yang baik akan memilih produk dan jasa keuangan sesuai dengan kepentingan terbaik mereka, sehingga keputusan yang diambil dapat meningkatkan kesejahteraan keuangannya. “Itulah sebabnya indeks literasi keuangan suatu bangsa sangat berpengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Secara nasional indeks literasi dan inklusi keuangan mengalami peningkatan 11,87 persen dan 8,07 persen dibandingkan tahun 2019. Sementara itu, indeks literasi keuangan Syariah sebesar 9,14 persen dan inklusi keuangan Syariah sebesar 12,12 persen, meningkat 0,21 persen dan 3,02 persen dibandingkan tahun 2019.

Adapun indeks literasi keuangan Jawa Timur sebesar 55,32 persen dan inklusi keuangan sebesar 92,99 persen, meningkat 5,03 persen dan 6,37 persen. Untuk indeks inklusi, capaian Jawa Timur telah melampaui target sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo selaku Ketua Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI), yaitu  sebesar 90 persen pada tahun 2024.

Proses pengambilan data SNLIK 2022 dilaksanakan mulai Juli hingga September 2022 di 34 provinsi yang mencakup 76 kota/kabupaten dengan responden sejumlah 14.634 orang berusia antara 15 s.d. 79 tahun yang dilakukan dengan metode wawancara secara tatap muka dan dibantu dengan sistem Computer-Assisted Personal Interviewing (CAPI). (Q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *