Jatim RayaPemerintahanPeristiwa

Ungkapan Rasa Syukur Beberapa Kepala OPD, Tokoh Agama dan Media Di Tasyakuran 4 Tahun Kepemimpinan Khofifah – Emil

52
×

Ungkapan Rasa Syukur Beberapa Kepala OPD, Tokoh Agama dan Media Di Tasyakuran 4 Tahun Kepemimpinan Khofifah – Emil

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Ungkapan syukur masa kepemimpinan Khofifah-Emil selama empat tahun juga disampaikan beberapa Apartur Sipil Negara (ASN) dan tokoh-tokoh yang turut hadir memberikan penilaian maupun kesan-kesan kepada dua pemimpin di Provinsi Jawa Timur itu.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi mengatakan selama empat tahun kepemimpinan Khofifah Emil banyak mendukung program di sektor pendidikan. Menurutnya, Gubernur Khofifah dan Wagub Emil memberikan atensi bagi guru, siswa maupun siwi SMA dan SMK di Jatim selama empat tahun kepemimpinan nya. 

“Melalui program Jatim Cerdas dan sehat yang ada dalam poin ini adalah Tis-Tas (Gratis dan Berkualitas) dengan memperluas cakupan bantuan siswa miskin, bantuan biaya sekolah, dana insentif operasional akreditasi, tunjangan kinerja bagi guru tidak tetap,” tuturnya. 

Selain pendidikan, Gubernur Khofifah dan Wagub Emil turut berkontribusi mengenai kesehatan. Kepala Dinas Kesehatan Erwin Astha Triyono mengaku, atensi Gubernur Khofifah dan Wagub Emil sangat luar biasa. “Utamanya saat pandemi Covid-19 dan pengentasan stunting di Jatim, keduanya benar-benar total berkontribusi bagi masyarakat,” tuturnya.  

Tidak hanya sektor pendidikan dan kesehatan, di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Gubernur Khofifah dan Wagub Emil turut memerhatikan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN). 

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim Indah Wahyuni mengatakan, selama empat tahun kepemimpinan mereka tidak bosan mengajak seluruh ASN di Jawa Timur untuk terus melakukan terobosan kreatif, inovatif sehingga mampu menjadi agen perubahan dalam proses pembangunan di Jatim. “Alhamdulillah, beberapa masukan Ibu Gubernur dan pak Wagub dilaksanakan dengan baik oleh sebagian besar ASN. Hasilnya, beberapa inovasi dan penghargaan berhasil kita raih,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah dan Wagub Emil juga memperhatikan ekonomi, pendidikan dan ketrampilan mereka yang tinggal di pondok pesantren. Beberapa program salah satunya One Pesantren One Produk (OPOP). Yang mana di dalamnya terdapat ekosistem OPOP yakni Santripreneur dan Sosiopreneur telah diterapkan di sebagian besar pondok pesantren di Jatim. 

Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah KH Asep Saifuddin Chalim mengaku, peran kedua pemimpin di Jatim benar-benar menaruh perhatian di lingkungan keagamaan. Sehingga, saat ini pesantren berfungsi bukan hanya sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, namun juga sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat. “Bagaimana keduanya ingin mewujudkan kemandirian secara ekonomi bagi para santri maupun pondok pesantren di Jatim,” jelasnya. 

Lebih lanjut, untuk menurunkan angka kemiskinan, sekaligus menyadarkan kewajiban  berzakat, Gubernur Khofifah dan Wagub Emil menggandeng Baznas Jatim. Ketua Baznas Jatim KH Muhammad Roziqi mengaku, peran Baznas bersama Pemprov Jatim salah satunya mengentaskan kemiskinan serta mengajak masyarakat  khusunya ASN berzakat. 

“Sejumlah program zakat produktif sudah dirancang sebagai upaya mengentaskan kemiskinan yang bersumber dari dana para muzaki atau pembayar zakat yang diterima oleh Baznas,” jelasnya. 

Sementara itu dari insan media, Ketua PWI Jatim Lutfi Hakim menyampaikan kepemimpinan Khofifah – Emil berhasil menunjukkan kapasitas, kompetensi, dan kepiawaian-nya dalam menentukan arah kebijakan dan pembangunan di Jawa Timur. Dirinya menilai seluruh sektor dan sub-sektor program berhasil membawa perkembangan ke arah positif. “Basis kebijakan yang dilakukan oleh Khofifah- Emil telah membentuk konfigurasi yang kuat,” tegasnya. (q cok, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *