Jatim RayaNasional

Gubernur Khofifah Dorong Kabupaten/Kota Kembangkan Pengembangan Food Estate Di Penghasil Utama Padi Di Provinsi Jatim

156
×

Gubernur Khofifah Dorong Kabupaten/Kota Kembangkan Pengembangan Food Estate Di Penghasil Utama Padi Di Provinsi Jatim

Sebarkan artikel ini

BALIKPAPAN, (Suarapubliknews) ~ Sejalan dengan arahan Presiden Jokowi terkait ketahanan pangan, guna menjaga ketahanan pangan di Jawa Timur, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta pemerintah Kabupaten/Kota untuk mendorong pengembangan food estate di penghasil utama padi di provinsi Jatim.

Menurutnya hal tersebut merupakan salah satu cara untuk menjawab ancaman krisis pangan dunia. “Insya Allah produksi pangan Jatim baik padi maupun daging cukup besar,” katanya.

Pemprov Jatim optimistis pengembangan lumbung pangan akan meningkatkan ketahanan pangan di Jawa timur. Hal ini dapat dilihat dari produksi padi Jatim yang tertinggi secara nasionalntiga tahin berturut turut mulai tahun 2020, 2021 serta 2022 serta kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) di Jatim.

Dalam arahannya, Presiden Joko Widodo memaparkan sejumlah upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, salah satunya adalah dengan melakukan hilirisasi di daerah. 

Menurut Presiden Jokowi, setiap daerah memiliki potensi untuk melakukan hilirisasi. “Jangan hanya berfikir hilirisasi ada di sektor pertambangan saja. Melainkan, sektor perikanan, pertanian, perkebunan memiliki potensi yang besar juga dan semua daerah memiliki ini semuanya,” ujarnya.

Dirinya memberikan contoh hilirisasi yang dilakukan oleh Thailand, yaitu dengan mempercantik kemasan kelapa muda biasa menjadi ‘Coco Thumb’ sehingga memiliki nilai tambah hingga tiga kali lipat. 

Presiden yakin, masyarakat Indonesia juga bisa melakukan hal serupa jika diberi dorongan dan dukungan. “Kita bukan bisa, sangat bisa melakukan itu. Daerah sangat bisa melakukan itu dan rakyat bisa melakukan itu. Dorong hilirisasi kearah sektor tersebut,” sebutnya

Contoh lainnya adalah hilirisasi di bidang perikanan. Menurutnya, nilai tambah ikan akan meningkat jika diubah menjadi berbagai macam produk olahan ikan maupun tepung ikan. “Nelayan, UMKM, koperasi, industri kecil didorong untuk melakukan pengembangan nilai  produk melalui pengemasan yang kreatif dan cantik,” ucapnya.

Selain hilirisasi, Presiden juga menekankan pentingnya menjaga iklim investasi di Tanah Air. Ia menyebut investasi sebagai salah satu kunci pertumbuhan ekonomi nasional. “Kunci pertumbuhan ekonomi semua negara sekarang ini yang paling penting hanya 1, bagaimana investasi itu masuk? Dan semua negara memperebutkan yang namanya investasi,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, Jokowi meminta para gubernur untuk mempermudah perizinan sehingga para investor yang akan berinvestasi di wilayahnya tidak mengalami kendala maupun hambatan. “Tolong dicek kembali, cek kembali mengenai kemudahan perizinan, cek kembali,” tuturnya.

Presiden Jokowi juga meminta para gubernur untuk segera mengubah proses perizinan investasi dengan memanfaatkan teknologi informasi. Ia menilai dengan digitalisasi maka perizinan investasi akan makin mudah dan cepat. “Jangan sampai berbulan-bulan, paling lambat itu ya hari, kalau bisa jam. Bagaimana digitalisasi di perizinan semua provinsi kabupaten dan kota itu ada,” tandasnya. (q cok, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *