BisnisPeristiwa

ITS dan PT GMF AeroAsia Ciptakan Ground Support Equipment Ramah Lingkungan

74
×

ITS dan PT GMF AeroAsia Ciptakan Ground Support Equipment Ramah Lingkungan

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bekerja sama dengan PT GMF AeroAsia meluncurkan dua produk Ground Support Equipment ramah lingkungan, yaitu Electric Vehicle RC Pushback Tug dan mobil Material Handling. Peluncuran dilakukan bertepatan di acara Innovation Day GMF AeroAsia di hanggar PT GMF AeroAsia, Jakarta.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, sangat mendukung ITS dan PT GMF AeroAsia untuk terus menjalin kerja sama ini. Apalagi kerja sama riset ini merupakan kerja sama program Matching Fund Kedaireka, yang didanai oleh Kemdikbudristek. 

“Saya berharap di masa mendatang akan terus dapat terlibat dalam Kedaireka serta Program Kampus Merdeka yang lain, sebagai wujud yang nyata dari Innovation without Limitation,” ujarnya. 

Sementara itu, Wakil Rektor IV Bidang Riset, Kerja Sama dan Kealumnian ITS Bambang Pramujati ST MScEng PhD dalam launching produk tersebut menjelaskan, kedua produk ini diciptakan untuk memudahkan aktivitas distribusi dan supply part atau komponen pesawat, baik di area gudang, workshop, hanggar, maupun area apron. 

Dua produk tersebut, menurut Bambang, dibuat untuk lebih memudahkan aktivitas distribusi sehingga lebih efektif dan efisien. ”Apalagi produk ini ramah lingkungan, jadi sangat bermanfaat untuk industri pesawat terbang,” tuturnya.

Ketua tim riset mobil Material Handling berbasis listrik Dr Bambang Sudarmanta ST MT menjelaskan, selama ini PT GMF masih menggunakan pengangkut konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak. Karena itu, ITS membuat kendaraan Material Handling berbasis listrik yang ramah lingkungan yang mendukung Green Environment Ecosystem di dalam area bandara. 

Kelebihan lain yang dimiliki mobil Material Handling ini adalah sistem penyimpanan energinya yang mudah dan perawatan yang murah. Yaitu melalui system modular baterai sebagai leading sector dalam penerapan kendaraan berbasis listrik di area bandara. “Dengan berbagai kemudahan yang dimiliki, lebih efektif dalam proses distribusi dan suplai komponen pesawat, sehingga dapat meminimalisir delay penerbangan,” papar dosen Departemen Teknik Mesin ITS ini. 

Pada kesempatan yang sama, Ketua tim riset Electric Vehicle RC Pushback Tug Nani Kurniati ST MT PhD menjelaskan, Pushback Tug ini dibuat karena tingginya biaya operasional yang dikonsumsi tug konvensional saat ini. Pushback Tug ini terbukti mampu menarik benda bertonase besar seperti pesawat hingga 60 ton. “Ke depannya, kami berharap dapat menjalin kerja sama dengan industri lain yang membutuhkan alat untuk handling benda berat,” kata dosen Departemen Teknik dan Sistem Industri ITS ini.

CEO GMF AeroAsia, Andi Fahrurrozi mengucapkan rasa terima kasihnya kepada ITS. Karena dengan adanya kerja sama riset ini, GMF bisa sangat terbantu dengan hasil risetnya. “Kami juga merasa senang karena dapat memberikan wadah bagi akademisi untuk terus melakukan riset. Kami sangat terbuka untuk melanjutkan topik-topik potensial lainnya,” tandasnya. (q cok, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *