SURABAYA (Suarapublikews) ~ Tinggal selangkah lagi, Program Studi Kedokteran Institut Teknologi Sepuluh Nopember siap menerima mahasiswa baru. Hal ini terlihat pada acara visitasi Tim Asesor Kolaborasi Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes) dalam rangka penilaian akhir Prodi Kedokteran. Penilaian oleh Tim Asesor LAM-PTKes di ITS ini terlaksana selama dua hari hingga Selasa (25/7).
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng menyatakan rasa terima kasihnya pada seluruh tim asesor LAM-PTKes dan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) ITS, yang telah bekerja keras dalam mempersiapkan segala hal untuk Prodi baru ini. Apalagi tujuan utama pendirian Prodi Kedokteran ITS adalah mencetak dokter unggul yang diandalkan bangsa.
“Sasaran kita bukan mendapatkan akreditasi saja, melainkan untuk mendapat masukan-masukan dari tim asesor LAM-PTKes yang akan menjadi catatan dan perbaikan bagi Kedokteran ITS. Diharapkan Kedokteran ITS mampu membantu kekurangan dokter di Indonesia dan mampu menempatkan diri dengan baik di era industri 4.0 ini,” ungkapnya.
Dekan FKK ITS, Dr dr Imam Susilo SpPA(K) FISCM MIAP menjelaskan, penilaian oleh LAM-PTKes mencakupi kurikulum, Sumber Daya Manusia (SDM), dan sarana pembelajaran Prodi. Persiapan penilaian oleh LAM-PTKes sudah dimulai sejak awal tahun 2023 sekaligus menyiapkan Kedokteran ITS. “Kami sudah mempersiapkan semua kebutuhan yang diperlukan untuk membentuk Prodi Kesehatan sesuai standar,” jelas Imam.
Jika telah menerima akreditasi oleh LAM-PTKes, Imam menuturkan Kedokteran ITS siap menerima 50 mahasiswa baru sebagai pelopor atau angkatan pertama. Para calon mahasiswa baru dapat mendaftarkan dirinya segera di Seleksi Kemitraan, Mandiri, dan Prestasi (SKMP) ITS. “Sebagai perguruan tinggi yang mempunyai pendiri seorang dokter, kami berharap mampu menghasilkan dokter-dokter terbaik bangsa,” sebutnya.
Tim Asesor kolaborasi LAM-PTKes beranggotakan enam orang dari tiga orang perwakilan LAM-PTKes dan tiga orang dari Konsul Kedokteran Indonesia, Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia, dan Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia. Dengan jajaran tim penilai ini, Imam mengakui sudah melakukan yang terbaik untuk mempersiapkan akreditasi Kedokteran ITS.
Imam meyakinkan kehadiran tim asesor LAM-PTKes di ITS merupakan langkah konkret untuk meresmikan Prodi Kedokteran ITS. Hal tersebut dikarenakan kewenangan pemberian akreditasi pada Prodi di bidang kesehatan diamanatkan kepada LAM-PTKes oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). “Dengan adanya akreditasi dari LAM PTKes, Kedokteran ITS terbukti pantas untuk mencetak dokter baik bangsa,” katanya.
Sementara itu, selain memaparkan hasil penilaian, tim asesor juga memberikan masukan-masukan guna peningkatan kedokteran ITS di masa mendatang. Dari dua hari visitasi, hari pertama adalah persiapan dan pengenalan terhadap setiap unsur FKK ITS dan para stakeholder. Disambung pada hari kedua, yaitu masa peninjauan, penilaian serta pemaparan hasil penilaian sekaligus penutupan assessment akreditasi Prodi Kedokteran ITS oleh LAM-PTKes.
Penilaian tersebut dilaksanakan secara tertutup oleh tim asesor di Prodi Kedokteran dengan mewawancara dosen dan tenaga kependidikan (tendik). Beberapa masukan antara lain pemberian Surat Keterangan (SK) yang rinci kepada dosen atau tenaga pendidikan di Prodi Kedokteran dan kelengkapan sarana praktik pembelajar mahasiswa ke depannya.
“Penilaian oleh LAM-PTKes sangat komprehensif termasuk mengunjungi RSUD Dr Wahidin Husodo di Mojokerto kemudian kembali lagi ke Surabaya untuk mengunjungi Medical Center ITS,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Tim Asesor Prof Dr Ari Yunanto dr Sp A (K) S H menyampaikan bahwa tujuan visitasi ini adalah untuk memastikan kualitas pendidikan kesehatan perguruan tinggi.
“Kami merencanakan, melaksanakan, memeriksa, bertindak, dan terus melakukan evaluasi agar sistem serta mekanisme LAM-PTKes dapat termonitor dan terevaluasi demi perkembangan,” tuturnya.
Setelah mendapatkan berita acara dari tim asesor LAM-PTKes, untuk hasil akreditasi Kedokteran ITS akan disampaikan setelah didiskusikan bersama majelis LAM PTKes.