Hotel & Resto

Siap Manjakan Lidah Pecinta Kuliner Surabaya, Mala Jia Buka Outlet di Pakuwon Mall

204
×

Siap Manjakan Lidah Pecinta Kuliner Surabaya, Mala Jia Buka Outlet di Pakuwon Mall

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (suarapubliknews) – Pioner pengelola kuliner ternama di Surabaya, yang sukses membawa brand kuliner mancanegara untuk dibuka di Kota Pahlawan, Petarung Group kembali mengusung konsep baru. Petarung Group mengusung Mala Jia (menu kuliner khas China yang populer di Malaysia) sebagai upaya memarakkan bisnis makanan di Surabaya.

Direktur Petarung Group selaku pengelola restoran Mala Jia Steven Johnsons Tjan, mengatakan kuliner khas asal Tiongkok (China) tepatnya Sichuan ini menggunakan Mala salah satu pelengkap masakan khas China yang memiliki aroma yang khas pula, biji merica. “Mala Jia bisa diartikan sebagai rumah mala, Mala sendiri berasal dari dataran tinggi di Chongqing dan Sichuan China,” katanya.

Mala menjadi bagian resep tradisional primadona di sana untuk membantu menghangatkan badan, karena cuaca sangat dingin mencapai minus 10 derajat celcius. Sajian mala juga menimbulkan aroma dan rasa pedas pada menu berkuah maupun goreng. Sekali gigit dapat menimbulkan rasa kebas sampai mati rasa pada lidah.

Rahasia kelezatan masakan di Mala Jia ada pada bahan dasar biji mala dan kedelai. Kedua paduan bumbu ini mampu menimbulkan kekuatan rasa umami dan keharuman menggugah selera sejak tersaji di atas meja. Mala mendominasi seluruh pilihan proses memasak di restoran ini.

Pertama, pengunjung dapat memilih sayur dan daging dalam satu mangkok baskom besar, kemudian ditimbang untuk mengetahui berat bahan yang dipilih. Harga per 100 gram sebesar Rp 31.000, tapi selama masa opening ini ada promo menjadi Rp26.000 dengan minimal pembelian 250 gram. Jika mengambil banyak, tinggal mengalikan saja. “Rata-rata menu untuk keluarga menghabiskan bahan sekitar 750 gram,” terangnya.

Setelah puas memilih bahan dan menimbangnya, pengunjung bisa membawa ke kasir dan memilih rasa masakan. Satu mangkok hanya bisa memilih satu rasa dan tingkat kepedasan mala dari tingkat not spicy, mild, medium, spicy hingga ekstrim. Untuk proses mengolah, enam pilihan tersedia. Mulai Mala Dry Wok, Salted Egg, Garlic Fried, Mala Soup, Chicken Soup dan Suan Cai Soup.

“Ada olahan kering dan kuah spesial. Seperti Suan Cai Soup yang merupakan sayur asin dan jadi favorit konsumen. Atau Salted Egg dengan rasa super gurih. Jika tidak suka pedas terutama anak-anak, bisa mencoba Chicken Soup,” paparnya.

Kemudian untuk sesi Seafood Grilled Pot ada pilihan rasa Hot & Sour, Mala dan Garlic Fried. Sementara additional main atau menu pelengkap ada Egg Fried Rice, La Zhi Ji l, Crispy Chicken dan Jasmine Rice. Ada tambahan menu makanan lain seperti nasi goreng bumbu mala, atau ayam goreng.

Spesial minuman, Buckwheat Tea dan Fruit Tea terasa cocok menemani saat bersantap. Buckwheat Tea sendiri merupakan minuman rendaman gandum dari China. Memiliki rasa malt, sedikit manis alami dan lezat.

“Buckwheat Tea kita impor langsung dari China, rasanya sangat enak. Fresh dari gandum cuma kita seduh doang,” ungkap Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jawa Timur ini.

Steven juga menjelaskan semua bahan itu di pilih dari petani lokal dengan kualitas terbaik, kecuali tempe dan daging yang masih impor. “Kita harapkan tahun ini Mala Jia sudah dikenal semua kalangan, sehingga awal tahun depan kami sudah bisa ancang-ancang buka dua otlet lagi di Malang dan satu kota lagi yang masih kami jajaki, selanjutnya baru kami lakukan perluasan ke Jalarta,” tutupnya. (q cok, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *