Peristiwa

Facena Beauty Clinic Hadirkan Botox Non Babi, Solusi Kecantikan Bagi Kaum Hijabers

478
×

Facena Beauty Clinic Hadirkan Botox Non Babi, Solusi Kecantikan Bagi Kaum Hijabers

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Berdasarkan laporan Statista, pendapatan di pasar kecantikan & perawatan diri mencapai US$7,23 miliar atau Rp111,83 triliun (dengan kurs 1 dollar sebesar Rp15,467.5) pada tahun 2022. Inovasi dunia kecantikan seolah tak ada habisnya,pasalnya perkembangan teknologi serta pengetahuan manusia di Indonesia terus maju mengikuti peradaban.

Hal ini pula yang medorong Founder serta Dokter Kecantikan Facena Beauty Clinic dr. Daniel Widiyanto, Sp. terus melakukan inovasi perawatan kecantikan wajah. Inovasi teknologi serta pengetahuan kecantikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas kegiatan manusia, terutama generasi milenial.

“Salah satu solusi perawatan yang tidak pernah ditinggalkan oleh dokter-dokter kecantikan adalah prosedur Botox. Dalam dunia kecantikan, botox terkenal dengan perawatan anti-aging terbaik untuk mengurangi dan menghilangkan kerutan dan garis halus di area wajah yang berhubungan dengan otot, misalnya alis, area bawah mata, dahi, serta leher.,” katanya.

Pembicara dari Facena Beauty Clinic, Dokter Estetika Dr. Dwi Wijayanto, menjelaskan bahwa penuaan adalah hal yang wajar dikarenakan bertambahnya usia serta aktivitas manusia sehari-hari yang telah menjadi kebiasaan. “Penyebab kerutan itu banyak ya, salah satunya bisa jadi karena terlalu sering berekspresi saat bertemu dengan banyak orang,” katanya.

Tak hanya itu, Botox juga menjadi salah satu solusi tepat untuk mengatasi beberapa permasalahan medis. Ada remaja berusia 13 tahun sudah mulai melakukan prosedur Botox, dikarenakan ingin menyembuhkan migrain. Beberapa gangguan kesehatan yang dapat diatasi atau dikurangi dengan perawatan Botox, diantaranya sakit kepala karena saraf otak, migrain, mata juling, blefarospasme (kontraksi kelopak mata), inkontinensia urine (disfungsi kandung kemih), keringat berlebih, hingga gangguan tidur (bruxism).

Dengan segala manfaat tersebut, Botox telah menjadi salah satu perawatan favorit dari masa ke masa, namun tentu saja ada pro-kontra terhadap prosedur perawatan ini. Kaum hijabers menentang keras prosedur Botox dikarenakan penggunaan serum darah manusia dan/atau gen babi dalam kandungan zat Botox dimana melawan hukum Islam.

Menjawab perbincangan mengenai protes besar tersebut, Dr. Dwi Wijayanto serta Dr. Daniel memperkenalkan brand Botox dari PT Kalbe Farma, yaitu Lanzox. Kandungan Botox dalam Lanzox telah dipastikan masuk dalam kategori non-babi. “Selama proses pembuatan Lanzox, gen hewan dilenyapkan melalui proses chemical lab, makanya di hasil akhir bahannya jadi, gen ini hilang 100% bahkan 1000%” terang Dr. Daniel.

Meskipun belum/tidak mendapatkan sertifikasi halal seperti yang dicantumkan dalam MUI, Kalbe menjamin hal tersebut dengan adanya Sertifikat Analisa dari Pharma Metric Labs bulan Juli 2023 lalu tentang identifikasi DNA gen babi, dimana hasilnya adalah negatif.

Sehingga bahan Lanzox secara praktikal telah lolos, sesuai kutipan dalam LPPOM MUI, Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 28 tahun 2011 tentang Kosmetik dan Produk Perawatan Tubuh, dikarenakan tidak melawan syarat-syarat syariat.

“Kami berharap dengan edukasi terbaru prosedur Botox non-babi ini, kaum hijabers bisa lebih tenang dengan prosedur Botox, serta bijaksana dalam memilih dan mempertanyakan bahan Botox yang digunakan untuk wajah atau tubuh mereka di klinik-klinik kecantikan selain Facena. Sehingga kaum hijabers juga bisa menikmati manfaat kecantikan atau mungkin mengatasi permasalahan medis dengan bahan yang tepat, yaitu memenuhi syarat dan hukum Islam,” tutupnya. (q cok, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *