SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Seni cukup berperan besar dalam kehidupan manusia. Sering kali seni dijadikan sebagai ekspresi diri, cara berkomunikasi, maupun sebagai bentuk industri yang dilakukan secara profesional, seperti halnya seniman asal Jakarta, Adriel Arizon dan Juju Sant asal Surabaya yang secara resmi membuka pameran karya seni mereka di Artspace, Artotel TS Suites Surabaya bertajuk Becoming.
Marcom Manager ARTOTEL TS Suites Surabaya Nabilla Humaira, mengungkapkan Artotel TS Suites – Surabaya sangat antusias dengan kolaborasi ini, terlebih bisa bekerja sama dengan seniman-seniman yang sangat inspiratif.
“Disamping karya-karya tersebut dapat dinikmati oleh masyarakat, namun juga ditujukan kepada kolektor seni yang berminat untuk mengoleksi karya maupun mendukung para seniman muda agar lebih semangat lagi dalam berkarya. Harapannya, dengan pameran seni ini dapat memberikan gerakan juga bagi para tamu dan pengunjung untuk dapat mengembangkan ketertarikan terhadap seni,” katanya.
Menghadirkan 13 karya seni yang terdiri dari delapan (8) karya watercolor dari Adriel Arizon serta lima (5) karya dari bahan acrylic dari Juju Sant, pembukaan pameran seni ini diawali dengan kegiatan menggambar oleh seniman, yang mana para pengunjung dapat meminta kedua seniman untuk menggambar simple di halaman kosong yang tersedia pada katalog sebagai cinderamata pengunjung.
Lalu dilanjutkan dengan para seniman menceritakan perjalanan dalam membangun karir di bidang seni yang mana kedua seniman memiliki keinginan melukis bahkan sejak usia yang masih sangat muda. Seperti Adriel, yang suka menggambar sejak usia tiga (3) tahun. Namun memilih arsitektur sebagai dasar pendidikan, karena itu merupakan gelar yang dianggap “aman”. Adapun Juju, memulai sebagai seniman 2D di sebuah pengembang game yang kemudian melalui jalan panjang dan berliku, Juju menemukan kecintaannya pada seni rupa.
Seniman Becoming Adriel Arizon, , menambahkan Becoming dalam definisi, merupakan proses untuk menjadi sesuatu. “Dalam hal ini, saya dan Juju Sant saat ini mengejar karir di dunia seni dengan harapan memberikan kontribusi nyata bagi kancah seni kontemporer Indonesia,” katanya.
Karya Juju Sant yang semuanya masih terkait dalam satu cerita secara garis besar lebih ke konsep yang bertentangan dengan diri sendiri. “Gak semestinya kita fokus pada perjuangan kita masing-masing. Tapi untuk mencapai itu pasti ada fase-fase yang menentang. Hal itu lah yang saya ambil,” katanya. (q cok, tama dini)