Jatim RayaPemerintahanPeristiwa

Mojo Batik Festival 2023, Gubernur Khofifah : Ajang Bangun Mutual Understanding, Mutual Trust, dan Mutual Respect

119
×

Mojo Batik Festival 2023, Gubernur Khofifah : Ajang Bangun Mutual Understanding, Mutual Trust, dan Mutual Respect

Sebarkan artikel ini

KOTA MOJOKERTO (Suarapubliknews) ~ Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri puncak acara Mojo Batik Festival Tahun 2023 yang digelar di Alun-alun Mojokerto, Sabtu (7/10).

Puncak Acara Mojo Batik Festival 2023 ini berlangsung meriah dengan penampilan tari kolosal yang diikuti dengan fashion show beragam kreasi busana batik. Menariknya, kreasi busana batik yang dipamerkan merupakan motif batik terbaru Kota Mojokerto hasil kurasi dan pendampingan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

Motif batik dengan jenis kontemporer modern ini menggunakan pewarna alami yang ramah lingkungan. Mengusung tema langit, bumi, flora, dan fauna Kota Mojokerto, batik ini tampil elegan di atas catwalk.

Gubernur Khofifah mengatakan, Mojo Batik Festival 2023 tidak hanya sekedar pameran batik. Lebih dari itu, Mojo Batik Festival 2023 diharapkan menjadi langkah awal untuk menggali lebih dalam filosofi kerajaan Majapahit yang melahirkan konsep Nusantara dan Bhinneka Tunggal Ika dengan membangun mutual understanding, mutual trust, dan mutual respect di nusantara.

“Mojo Batik Festival ini akan menjadi momentum kita untuk membangun mutual understanding. Bagaimana keberagaman ini harus dibangun dalam sebuah kesepahaman-kesepahaman. Dan apabila kita bisa membangun kesepahaman tersebut maka akan ada mutual trust antar masyarakat,” katanya.

Ketika mutual trust terbangun, maka antara satu dengan yang lain tidak mudah memberikan punishment atau hal-hal yang bisa menciderai persatuan dan persaudaraan bangsa ini.

“Maka dengan stratifikasi sosial seperti apapun, dengan stratifikasi ekonomi seperti apapun, meski ada perbedaan bahkan sedikit agak fundamental di bidang tertentu, maka tetaplah kita mengedepankan mutual respect antara satu dengan yang lain,” jelasnya.

Oleh karena itu, gubernur Khofifah mendorong adanya penguatan secara filosofis untuk event tersebut agar lebih universal. Sebab Mojo Batik Festival bisa dimaknai Mojokerto ataupun Mojopahit.

“Jadi tidak hanya bercerita tentang batik saja, namun juga bisa bercerita bagaimana Majapahit memberikan nuansa bangunan kenusantaraan, kebhinekaan, keberagaman yang menjadi penguat nusantara,” ujarnya.

Tak hanya busana batik motif baru, beragam kerajinan tangan dan alas kaki berbahan batik juga turut dipamerkan dan diperagakan oleh model. Istimewanya, semua yang ditampilkan ini merupakan karya pengrajin batik dan designer lokal Kota Mojokerto. Yang rincinya terdiri dari 30 pengrajin batik, 12 designer, 2 designer kerajinan tangan, dan 1 designer alas kaki

Gubernur Khofifah juga berharap event ini kelak bisa mengangkat sosok Gayatri. Seorang perempuan yang menjadi thinker atau konseptor Kerajaan Majapahit.

Unsur filosofis inilah yang diharapkan oleh Gubernur Khofifah kelak bisa masuk ke dalam penampilan dan karya pada designer, pengrajin batik, serta seluruh pelaku ekonomi kreatif yang terlibat.

Di akhir, ia juga berharap agar Mojo Batik Festival ini bisa masuk ke dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) menyusul 8 event Jatim lainnya yang telah terlebih dahulu masuk dalam KEN.

Acara semakin meriah dengan penampilan karya designer ternama Diana Couture by Diana M. Putri yang turut serta dipamerkan. Seperti yang telah diketahui sebelumnya, Diana merupakan designer asal Jawa Timur yang karya-karyanya berhasil go international.

Salah satu karyanya dikenakan oleh Lisa dan Jennie Blackpink dalam music video berjudul Shut Down tahun lalu. Selain itu, ada juga designer Agus TS dan Isyam Syamsi turut serta dalam event tersebut.

Sementara itu, menurut Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno, gelaran Mojo Batik Festival ini sudah layak menjadi event nasional. Hal itu disampaikan olehnya usai melihat karya dan kreasi batik Mojokerto.

“Tentunya ini membuka peluang agar Kota Mojokerto ini bisa menjadi pusat batik yang bisa go internasional. Saya ucapkan selamat karena ini juga banyak yang terberdayakan dengan kreasi dari batik yang sudah di kurasi dan ramah lingkungan,” ujarnya.

Dengan kreasi baru dari Batik Mojokerto, Sandi juga berharap akan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. “Kita harapkan akan membuka lapangan kerja yang banyak buat peningkatan kesejahteraan Kota Mojokerto,” katanya.

Secara khusus, Sandi juga mengundang Walikota Mojokerto Ika Puspitasari untuk mengajukan acara ini sesegera mungkin kepada Kharisma Event Nusantara untuk mulai dikurasi.

“Seandainya bisa lolos ini akan mendapatkan tambahan insentif dan tambahan pendukungan dari kami di Kemenparekraf. Alhamdulillah bentuk dari kurasinya kami akan promosikan. Salah satunya juga nanti, akan kami bawa batik ini kita akan bawa ke festival-festival dan penampilan-penampilan busana di luar negeri,” pungkasnya.

Di sisi lain, Walikota Mojokerto Ita Puspitasari menyampaikan rasa terima kasih kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI serta Gubernur Jawa Timur. Sebab, pada tahun ini gelaran Mojo Batik Festival mendapatkan support serta pendampingan dan juga anggaran dari Kemenparekraf selama tiga bulan.

“Dimana UMKM sekaligus produk turunannya telah dikurasi. Insya allah, berdasarkan arahan Pak Menparekraf acara ini tahun depan akan diusulkan untuk masuk pada gelaran Kharisma Event Nusantara 2024,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *