Jatim RayaPemerintahanPeristiwa

Gubernur Khofifah Serahkan Inotek Award 2023 dan Launching Aplikasi Jatim Berdasi

76
×

Gubernur Khofifah Serahkan Inotek Award 2023 dan Launching Aplikasi Jatim Berdasi

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, secara langsung menyerahkan penghargaan Inovasi Teknologi (Inotek) Award 2023, sekaligus meluncurkan Aplikasi Jatim Berdasi, di Surabaya, Senin (9/10/2023).

Ajang Inotek Award yang diinisiasi oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Timur merupakan kegiatan rutin tahunan untuk membangun ekosistem inovasi di Kabupaten/Kota se-Jawa Timur. Melalui Inotek Award, diharapkan kepala atau perangkat daerah mampu menggali potensi khas daerahnya masing-masing sehingga berdampak pada meningkatnya kesejahteraan.

Adapun aplikasi Jatim Berdasi (Jawa Timur Berdaya dengan Inovasi), adalah aplikasi sistem pendaftaran dan kelengkapan administrasi untuk mempermudah seleksi penilaian serta menjaga akurasi hasil inovasi, sehingga tidak ada lagi berkas yang dikirim secara manual dalam ajang Inotek Award.

Pada kesempatan ini, Gubernur Khofifah menyampaikan selamat dan sukses kepada penerima penghargaan Inotek Award. Ia berharap, ke depan Inotek dapat berdampak di masyarakat. “Ke depan saya berharap Inotek Berdampak di masyarakat, yang seluruh inovasi dan teknologinya dapat dirasakan manfaatnya dengan baik oleh masyarakat,” tuturnya.

Gubernur Khofifah menuturkan, percepatan perubahan di bidang teknologi merupakan salah satu dari empat pilar menuju Indonesia emas 2045. “Di pilar pertama pengembangan SDM dan IPTEK, pada posisi inilah pertemuan antara inovasi dan digital menjadi bagian yang sangat penting untuk diimplementasikan. Inotek harus Berdampak, jadi teknologi harus memberikan manfaat bagi kehidupan kemanusiaan,” terangnya.

Begitu juga dengan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), Khofifah mengungkapkan, Provinsi Jawa Timur adalah satu-satunya provinsi yang mendapatkan penghargaan dari Kemen PAN RB.

“Memang kalau dari segi elektronifikasi, Jawa Barat lebih unggul, namun satu-satunya provinsi yang mendapatkan award dari KemenPAN RB adalah Provinsi Jawa Timur. Karena Provinsi Jawa Timur menghitung SPBE berdampak, jadi tidak sekedar elektronifikasi, tidak sekedar menumpuk data, dan mengintegrasikan data, tapi lebih kepada manfaat untuk apa data itu,” ungkapnya.

Dengan demikian, tidak hanya Inotek Berdampak, melalui Inotek Award ini, Gubernur Khofifah juga berharap Reformasi Birokrasi (RB) berdampak begitu pula dengan SPBE-nya. “Jadi dampak dari seluruh inovasi dan teknologi ini yang harus kita perhatikan ke depan. Karena, manfaatnya yang tentu saja juga disesuaikan dengan program-program prioritas pemerintah baik Kabupaten/Kota, Provinsi maupun pusat, dapat dirasakan manfaatnya dengan baik oleh masyarakat,” ujarnya.

Di akhir sambutannya, tak lupa Gubernur Khofifah mengucapkan terima kasih kepada para inovator. Menurutnya, inovasi adalah sebuah keharusan. “Allah memberikan referensi kepada kita semua, perubahan itu akan sangat tergantung kepada progresifitas kita untuk melihat dinamika atau equilibrium dynamic di antara kita,” ucapnya.

Kepala BRIDA Jawa Timur, Andriyanto mengatakan, ajang Inotek Award ini dimaksudkan untuk memberikan rangsangan agar terus berinovasi di bidang teknologi dan berkompetensi sehat bagi para inovator.

“Pada prinsipnya Inotek Award ini diadakan untuk memberikan penghargaan kepada kepala daerah maupun perangkat daerah Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, terutama di dalam memberikan inovasinya baik di bidang ekonomi, digital, non ekonomi, maupun fungsi ke Balitbangan,” katanya.

Untuk penilaian dalam ajang Inotek Award, Andriyanto memaparkan, tahapan dimulai dari penjaringan atau seleksi di tingkat Kabupaten/Kota di Jawa Timur, kemudian pengusulan calon penerima anugerah, lalu penerimaan dan pendataan usulan.

“Lalu, tahapan dilanjutkan dengan seleksi atau penilaian tahap pertama, penilaian tahap kedua dengan melakukan paparan sampai ditemukan 15 besar, seleksi tahap ketiga dengan pengujian penerapan lapangan untuk mendapatkan peringkat satu sampai enam yang terinovatif,” paparnya.

Andriyanto menyebutkan, jumlah peserta Inotek Award pada tahun ini ada 363 tim yang berasal dari 34 Kabupaten/Kota. Ia berharap ke depan Inotek Award akan berdampak positif dan manfaatnya dapat dirasakan dengan baik di masyarakat seperti yang dikatakan Gubernur Khofifah.

“Kita harapkan inovasi yang muncul ini tumbuh berkembang dengan bagus dan dirawat. Oleh karena itu, seperti yang dikatakan Ibu Gubernur inovasi yang dihasilkan ini harus berdampak memberikan manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Inotek Award ini diberikan kepada inovator berdasarkan lima kategori,yang meliputi, inovasi daerah, inovasi berbasis website / mobile aplikasi, inovasi teknologi di bidang ekonomi, inovasi teknologi di bidang non ekonomi, dan kategori kepala perangkat daerah inovatif.

Adapun penerima penghargaan Inotek Award tersebut ialah sebagai berikut, kategori inovasi daerah diraih oleh Kota Surabaya, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Bondowoso.

Untuk Kategori inovasi berbasis website/aplikasi mobile diraih Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Blitar, Kabupaten Madiun, Kota Probolinggo. Sedangkan untuk kategori inovasi bidang ekonomi, diraih Kabupaten Jombang, Kabupaten Malang, Kabupaten Probolinggo, Kota Blitar, Kota Batu, dan Kabupaten Tulungagung.

Untuk kategori inovasi teknologi bidang non ekonomi, diraih Kota Batu, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Pasuruan, Kota Mojokerto, Kabupaten Tuban, Kabupaten Banyuwangi. Sedangkan untuk kategori kepala perangkat daerah inovatif, penghargaan Inotek Award diserahkan kepada Bappeda Litbang Kota Surabaya, Bappeda Kabupaten Banyuwangi, Bappeda Litbang Kabupaten Sampang, Bappeda Kabupaten Pamekasan, Balitbangda Kabupaten Malang, dan Bappeda Litbang Kabupaten Ngawi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *