Peristiwa

The Echoes of Seasons, Fashion Show Tunggal Perdana Deasy Tantra

127
×

The Echoes of Seasons, Fashion Show Tunggal Perdana Deasy Tantra

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Desainer asal Surabaya Deasy Tantra menggelar fashion show tunggal dalam rangka merayakan lima tahun Deasy Tantra berkarya di dunia Fashion Design. Runway show dengan judul “The Echoes of Seasons”, dikemas dalam 2 sesi, menampilkan karya-karya Deasy Tantra sejak awal karir hingga saat ini.

The Echoes of Seasons memiliki arti ‘beberapa jenis musim’ yang merepresentasikan sebuah siklus kehidupan manusia. Ada fase-fase saat gairah masa muda yang sedang menggelora, euforia saat pesta malam hari, ataupun ada juga masa dimana ingin menunjukan sisi keanggunan dari pribadi seseorang.

“Fase-fase tersebut ditampilkan dalam karya berjumlah 42 karya. Saya akan mengeksplor banyak sisi dari dirinya dengan menampilkan berbagai macam warna dalam fashion show kali ini, seperti : putih, nude, grey, blue, black, pink, rose gold, dan lainnya. Saya banyak terinspirasi dari bentuk bunga atau floral, sehingga meninggalkan kesan anggun di dalam setiap karyanya,” katanya.

Lima tahun terakhir, Deasy Tantra melihat perkembangan yang juga cukup pesat datang dari penikmat karyanya. Mulanya hanya berasal dari Surabaya saja, namun kini sampai Jakarta, Medan, Manado, dan sekitarnya. Selain itu juga berasal dari usia yang tidak terbatas, mulai anak-anak, remaja, hingga dewasa.

“The Echoes of Seasons di fashion show kali ini memiliki makna yang dalam dan sangat banyak. Tidak hanya untuk perjalanan karir saya, tapi saya juga melihat ada di penikmat karya saya. Saya melihat yang awalnya mereka masih remaja tujuh belas tahun, kini datang lagi kepada saya untuk merancang gaun-gaun kebutuhan lainnya yang lebih dewasa. Kita seperti diberikan kesempatan untuk menyaksikan mereka bertumbuh, itu adalah hal yang menyenangkan,” terangnya.

Fashion Show kali ini memang pertunjukan perdana yang digelar oleh Deasy Tantra, namun karya-karya Deasy Tantra sudah marang melintang untuk kebutuhan pemotretan sejak pandemi 2020. Momentum tersebut merupakan salah satu titik penting bagi karir Deasy Tantra. Permintaan yang cukup banyak membuat Deasy Tantra bersemangat dan juga bisa menumpahkan ide-ide kreatifnya menyesuaikan dengan konsep foto klien. Deasy Tantra, menyebutkan

“Sangat banyak permintaan busana rancangan saya untuk foto. Saya menyaksikan bagaimana transformasi usia, bentuk badan, dan lainnya pada klien saya. Apalagi saat itu orang-orang tidak bisa melakukan kegiatan apa-apa di luar rumah kan? Sehingga banyak yang akhirnya berinisiatif untuk melakukan sesi foto intimate sendiri,” ujarnya.

Deasy Tantra juga menambahkan bahwa setiap klien akan memiliki keunikannya tersendiri karena bentuk badan yang berbeda, “tidak hanya konsep yang berbeda, tapi bentuk badan seseorang kan juga berbeda. Ada yang petite, ada yang tinggi, jadi dalam pembuatan busananya pun kita bisa sesuaikan agar klien dapat terlihat proporsional. Selain itu mereka dapat memilih sendiri warna kesukaannya seperti apa, sehingga itu dapat membuat mereka lebih percaya diri dalam menggunakan busana tersebut,” lanjutnya.

Usia lima tahun adalah sebuah awal untuk proses yang lebih berjenjang lagi kedepannya. Pemilihan kota Surabaya pun sebagai tempat digelarnya fashion show “The Echoes of Seasons” dikarenakan Deasy Tantra ingin memulai semuanya dari rumah atau tempatnya berasal. “Saya mau memulainya dari sini dan berharap kedepannya karya-karya saya bisa melalang buana kemana saja tanpa batas,” tutupnya. (q cok, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *