SURABAYA (Suarapubliknews) – Selama tiga tahun terakhir, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menggelontorkan Rp138 miliar untuk program Beasiswa Pemuda Tangguh. Program ini menjadi bagian dari program Satu Rumah Satu Sarjana yang diperuntukkan bagi para mahasiswa yang masuk dalam kategori keluarga miskin.
Pengamat dan pemerhati pendidikan anak dari Lembaga Perlindungan Anak Jawa Timur, Isa Ansori mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya dengan gerakan dan program Satu Rumah Satu Sarjana.
“Ini menandakan keseriusan pemkot untuk membantu peningkatan kualitas SDM masyarakat Kota Surabaya. Utamanya mereka yang berada dalam kategori keluarga kurang mampu,” kata Isa Ansori, Senin (10/6/2024).
Menurut Isa, langkah pemkot ini harus menjadi gerakan bersama masyarakat, terutama para stakeholder di dunia industri dan usaha. Sebab, kata dia, merekalah yang kelak menikmati peningkatan kualitas SDM tersebut. “Gerakan gotong royong bersama, mewujudkan program tersebut adalah wujud kolaborasi dan sinergisitas yang merupakan karakter masyarakat Surabaya,” tegas Isa.
Isa berpendapat bahwa pendidikan dan peningkatan kualitas SDM, merupakan upaya memotong mata rantai kemiskinan. Makanya, ia mendukung penuh program Satu Rumah Satu Sarjana yang digagas Wali Kota Eri. “Surabaya telah menunjukkan teladannya. Kini, giliran kita untuk menyebarkan semangat humanisme dan membangun Indonesia yang lebih adil dan sejahtera,” imbuhnya.
Selain itu, Isa juga menilai jika program Satu Rumah Satu Sarjana lebih dari sekadar bantuan finansial. Program ini adalah wujud nyata investasi masa depan bangsa. “Dengan menaruh perhatian pada pendidikan generasi muda, Surabaya menanam benih-benih kemajuan yang akan membawa perubahan positif bagi kota ini,” katanya.
Data Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbuporapar) Kota Surabaya mencatat, sampai tahun ini tak kurang dari 10.000 pemohon yang mengajukan program beasiswa pemuda tangguh. Sementara ini, pemerintah kota telah mengintervensi 3.100 mahasiswa dan akan menjadi 3.500 di akhir tahun 2024. “Tentu dibutuhkan lagi effort agar semua anak dan generasi muda Surabaya terlayani dan terfasilitasi kebutuhan peningkatan kualitas SDM nya,” jelas Isa.
Tantangan untuk maju bagi generasi muda atau Gen Z, telah disampaikan Wali Kota Eri Cahyadi pada acara kelas inspirasi yang diadakan di Graha Unesa, Surabaya, Sabtu 4 Juni 2024. Dalam kesempatan itu, ia mendorong Gen Z di Kota Pahlawan untuk berani bermimpi dan gigih meraihnya meski menghadapi berbagai tantangan. “Raihlah sebuah mimpi, Gen Z jangan mager atau malas. Gen Z tidak boleh menunggu, tapi bagaimana punya mimpi dan mengejar mimpi,” ujar Wali Kota Eri.
Bagi dia, generasi muda itu harus memiliki mental petarung dan tidak boleh menyerah. Sebab, mental petarung dan pantang menyerah, adalah kunci dalam meraih kesuksesan. “Ketika mencoba mewujudkan mimpi dan gagal, jangan berhenti. Teruslah berusaha sampai meraih keberhasilan,” pungkasnya. (q cox)