HONG KONG (Suarapubliknews) ~ Sebanyak 27 barista Starbucks paling berbakat dari seluruh Asia Pasifik dan Jepang berkumpul di Hong Kong untuk bersaing memperebutkan gelar Juara Barista Regional (Starbucks Regional Barista Championship) dan Juara Latte Art (Starbucks Regional Latte Art Championship).
Presiden, Starbucks Asia Pasifik Emmy Kan mengatakan barista adalah jantungnya Starbucks, dan acara ini adalah platform di mana mereka dapat benar-benar bersinar dan menunjukkan pengetahuan dan inovasi kopi mereka di panggung besar.
“Saya sangat bangga dengan mitra kami yang terus berupaya mewujudkan kemungkinan tak terbatas dalam pengalaman minum kopi kelas dunia. Dan saya berterima kasih kepada mereka semua atas komitmen dan dedikasi mereka yang kuat terhadap kopi, kerajinan, dan merek,” katanya.
Memasuki tahun ke-8, Kejuaraan Barista Regional Asia Pasifik merupakan platform bersejarah yang merayakan semangat, kerajinan, dan keahlian kopi yang mendalam dari para partner (karyawan) Starbucks.
Kejuaraan Barista Regional Asia Pasifik terus menjadi platform untuk merayakan bakat dan pengaruh luar biasa dari para partner di kawasan ini, sekaligus mendukung pertumbuhan profesional mereka.
Ini adalah tempat bagi para partner untuk berkumpul, menunjukkan komitmen dan dedikasi mereka yang tak tergoyahkan terhadap kerajinan kopi, dan menghadirkan Pengalaman Starbucks terbaik kepada pelanggan di kawasan ini dan sekitarnya.
Tahun ini, kompetisi berlangsung selama empat hari dan menampilkan para peserta yang memamerkan pengetahuan dan kreativitas kopi mereka, saat yang tepat bagi mereka dengan penuh semangat mewakili kerajinan kopi terbaik dari 14 pasar di seluruh wilayah.
Selama presentasi 15 menit, para finalis menampilkan Pour Over, Latte Art, dan Signature Beverage sambil menceritakan kisah apa yang menginspirasi kreasi unik mereka. Dan setelah kompetisi yang ketat, Gorgeous “George” Lord Emanuel dari Starbucks Reserve Dewata Bali dinobatkan sebagai pemenang kedua Kejuaraan Barista Regional 2024 di hadapan penonton secara langsung, serta 30.000 partner pecinta kopi yang menyaksikannya siaran langsung.
“Saya sangat bersemangat untuk berbagi sesuatu yang mengubah perspektif saya tentang seorang barista di dunia kopi yang progresif dengan penerapan otomatisasi yang luas. Fenomena menarik ini memicu saya dengan pertanyaan sederhana, ‘Apa yang membuat kita tak tergantikan sebagai barista?’ Selama hampir 3 tahun berada di Starbucks, saya menemukan alasan yang membuat kita tak tergantikan sebagai barista: rasa seni, empati, dan hal yang baru,” kata George.
Pada kompetisi tersebut, Ia menampilkan rasa seni melalui swan latte art , empati melalui perpaduan manual brew yang indah dari Sumatera (70% medium roast Indonesia-Aceh, dan 30% light roast Reserve Indonesia Gunung Leuser), dan terakhir, rasa kebaruan ditunjukkan melalui minuman khasnya, Suwarnadwipa, yang berarti Tanah Emas, sebagai penghormatan terhadap indahnya tanah Sumatera.
Renauldy “Aldy” Darma Wijaya dari Starbucks Supermall Karawaci 2 Tangerang keluar sebagai Juara Latte Art 2024. Bakatnya yang luar biasa lebih dari sekadar menciptakan latte art yang dibuat dengan indah; dia menjalin momen-momen keterhubungan dan bercerita sambil minum kopi, membawa para juri dalam perjalanan yang tak terlupakan.
“Untuk kompetisi ini, saya membuat cerita tentang dunia hewan versi saya yang memperlihatkan seekor kuda putih yang cantik, seekor monyet lucu yang ramah, dan seekor elang yang memesona terbang di angkasa. Bagi saya, latte art membutuhkan waktu berjam-jam dan dedikasi, tapi ini lebih dari sekedar mempraktikkan seni itu sendiri – ini juga tentang menciptakan cerita dan membangkitkan perasaan,” katanya.
Ia melihat latte art sebagai cara untuk membuat pelanggan tersenyum dan menciptakan momen hubungan antarmanusia. “Saya merasa terhormat diakui sebagai Juara Latte Art tahun ini dan berharap untuk terus mengasah keterampilan saya,” tutupnya. (q cox, tama dini)