SURABAYA, (Suarapubliknews) ~ Di tengah kecenderungan pelemahan daya beli masyarakat dan adanya pesta demokrasi di Tanah Air, Honda Surabaya Center (HSC) mencatat telah mengirimkan sebanyak 8.037 unit mobil Honda sepanjang periode Januari – Juni 2024 di wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara.
Director Honda Surabaya Center, Wendy Miharja mengatakan, pihaknya bersyukur di saat pasar otomotif nasional melemah, pihaknya masih mampu mempertahankan kinerja positif. Bahkan market share mobil Honda di wilayahnya meningkat.
“Sepanjang semester I tahun 2024, dimana market otomotif turun 4 persen, market share Honda justru naik 2 persen. Pencapaian ini adalah hasil dari upaya terus-menerus untuk memahami dan memenuhi kebutuhan konsumen,” ungkapnya.
Dipaparkannya, sepanjang semester I-2024, Honda Brio telah dipasarkan sebanyak 3.782 unit dan Honda Brio Satya menjadi market leader dengan market share 31.33% atau 3.403 unit, sementara itu Honda Brio RS juga menjadi market leader dengan 40.36% atau 379 unit.
Produk SUV Honda juga menjadi salah satu pilihan dengan Honda HR-V yang menjadi market leader dengan market share 40.99% atau 1.429 unit dan Honda WR-V yang juga menjadi market leader dengan market share sebesar 43.64% atau 1.160 unit. Sementara itu, Honda BR-V dengan 13.89% atau 906 unit, dan Honda CR-V dengan 12.65% atau 325 unit.
Model mobil Honda lainnya seperti, Honda City Hatchback RS mendapat market share sebesar 18.96% atau 106 unit dan Honda Mobilio dengan market share 2.18% atau 243 unit. Disegmen sedan, Honda Civic menjadi market leader dengan market share 82.54% atau 52 unit, dan Honda Accord dengan market share 17.78% atau 16 unit.
Sementara Honda Civic Type R menjadi market leader dengan market share 39.13% atau 9 unit dan Honda City menjadi market leader dengan market share 36% atau 9 unit.
Wendy menambahkan, dengan beragam program penjualan dan aktivitas menarik yang dilakukan, pihaknya optimistis kinerja penjualan Honda tahun ini bisa positif. “Kami menargetkan penjualan mobil Honda di wilayah Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara bisa mencapai 14.455 unit hingga akhir tahun 2024,” tutupnya. (q cox, tama dini)