SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Sudah 70 tahun SMA Trimurti Surabaya menapakkan kaki dan mengembangkan kualitas di dunia pendidikan. Perubahan dan beragam tantangan dilewati oleh salah satu lembaga pendidikan tertua di Kota Surabaya untuk memberikan layanan pendidikan terbaik bagi putra-putri bangsa Indonesia.
Kepala Senior High School Syarif Andri Setiawan bersyukur pihaknya bisa memeringati ulang tahun yang ke 70. “Ini usia yang matang. Terefleksi dari perkembangan pesat dari Trimurti. Banyak prestasi yang sudah ditorehkan, salah satunya dua kali berturut mendapatkan predikat sekolah inspiratif dari Dinas Pendidikan Jatim,” katanya.
Ditanya tentang tantangan kedepan yang akan dihadapi, Syarif menyebutkan saat ini pihaknya akan lebih menerapkan lebih konsisten terkait kurikulum merdeka yang ditetapkan Kemendikbutristek. “Karena saat ini kurikulum merdeka sudah menjadi kulikulum nasinal, maka kami perlu lebih konsisten dalam penerapannya,” terangnya.
Saat ini sudah banyak lulusan Trimurti yang menduduki posisi penting baik dalam pemerintahan maupun perusahaan, ada juga yang meraih prestasi internasional. “Kami berharap lulusan mendatang dapat mencapai perguruan tinggi pilihan mereka dan meraih prestasi. Tahun ini sekitar 70% lulusan kami yang masuk PTN dari berbagai jalur,” imbuhnya.
Sementara itu dalam sambutannya Ketua Yayasan Trimurti Muhammad Fajar Satriya, menyatakan, tepat 70 tahun Trimurti berdiri, perkembangannya pesat. Diceritakan bahwa melihat masa lalu Trimurti, tahun 60 dan 70an, dulu kelasnya di belakang dengan 1 lantai dan kondisi sangat sederhana.
“Gedung ini baru ada tahun 85an. Lapangan ini tahun 2000an. Selama 70 tahun perjalanan usia matang mulai dari kesederhanaan hingga berdisi sampai sekarang ini. Kedepan kita akan mempercantik gedung ini,” urainya.
Yang paling membanggakan, di usia 70 tahun ini, lulusan Trimurti makin banyak di perguruan tinggi negeri. Tercatat 70 persen alumni Trimurti diterima di berbagai PTN. “Bisa tembus UI ITB. Selamat ulang tahun Trimurti 70 tahun. Trimurti Jaya,” pungkasnya. (q cox, tama dini)