SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Di hari jadinya yang ke 725 tahun, Surabaya mendapatkan kado specialdari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Taman Air Mancur Bundaran ITS yang diklaim melambangkan pusat pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Ketua Komisariat Jurusan Alumni Teknik Sipil, Ir Adi Prasetya mengatakan Dikerjakan sejak Desember 2017, taman air mancur seluas 1.000 meter persegi ini merupakan hadiah spesial dari Alumni Teknik Sipil ITS (ALSITS) yang memasuki usia 60 tahun pada November 2017 lalu.
“Harapannya semburan air yang menjulang tinggi ini merefleksikan ITS sebagai pusat pendidikan tinggi,” katanya saat peresmian yang dilakukan langsung oleh Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MScES PhD bersama Wali Kota Surabaya Dr (HC) Ir Tri Rismaharini MT.
Tak hanya itu, lanjut Adi, air mancur ini diharapkan selaras dengan rencana tata kota Surabaya yang baru saja meraih Sustainable City and Human Settlements Award sebagai kota terhijau kedua dunia. Proyek yang menghabiskan dana hingga Rp 2,5 miliar ini, menggambarkan monumen statis setinggi 12 meter dengan diameter taman mencapai 30 meter.
Melalui pencahayaan lampu LED RGB 1.000 lumens, air mancur dengan teknologi hologram seperti di Singapura ini, memvisualisasikan beragam gambar tiga dimensi yang memanjakan mata pengunjung. Di antaranya tarian-tarian, lambang kota Surabaya Sura dan Baya, Tugu Pahlawan dan Bunga Wijaya Kusuma sebagai logo ITS, serta kisah perjuangan 10 November lainnya.
Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MsScES PhD. mengatakan konsistensi Pak Adi sendiri untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu, melambangkan semangat perjuangan yang nyata untuk Surabaya dan almamater.
Dalam sambutannya, Joni juga mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan penuh dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam segala lini kegiatan ITS, termasuk atas kesediaan pemkot menanggung biaya pemeliharaan landmark baru kawasan Surabaya Timur ini. Ia berharap, ITS dapat terus berkontribusi untuk Kota Pahlawan yang hingga kini telah meraih sebanyak 47 penghargaan internasional ini.
Terkait operasional, Joni menyatakan, air mancur menari ini akan diujicoba dahulu sebanyak dua kali dalam sepekan. “Kami akan uji coba dahulu untuk menghitung biaya operasionalnya. Baru nanti, kami tentukan air mancur ini kapan waktu beroperasinya,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang juga alumnus iTS mengungkapkan terima kasihnya kepada ITS yang telah turut mempercantik kota Surabaya.
“Ini merupakan kado pelipur lara bagi warga kota Surabaya pascaperistiwa teror (bom, red) kemarin. Dengan ini jumlah taman di Surabaya menjadi 421 taman,” ujar perempuan yang sering disapa juga sebagai Ibunya arek-arek Suroboyo ini. (q cox, Tama Dinie)