KEDIRI KOTA (Suarapubliknews) – Sebagai dasar untuk menentukan arah kebijakan di bidang pangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri mendatangi sembilan pasar tradisional di wilayah Kota Kediri guna pendataan harga komoditas di pasaran
Di antara kesembilan pasar tersebut yakni, Pasar Pesantren, Pasar Selowarih, Pasar Centong, Pasar Banjaran, Pasar Pahing, Pasar Mrican, Pasar Bandar, Pasar Ngronggo, dan Pasar Campurejo
Moh Ridwan Kepala DKPP Kota Kediri mengatakan, pengambilan data harga pasaran sebagai variabel masukan dan analisis bagi Pemerintah Kota Kediri yang menjadi hal penting untuk menentukan arah kebijakan di bidang ketahanan pangan
“Jadi data yang kita ambil tadi dari pedagang meliputi harga minyak goreng, telur, cabai, lombok, serta komoditas lainya di pasaran,” Ucap Moh Ridwan. (Rabu 30/7/2025)
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian Kota Kediri itu menuturkan, bahwa kegiatan atau langkah-langkah yang dilakukan ini bertujuan untuk mengecek stabilisasi pangan di pasaran dan sebagai intervensi Gerakan Pangan Murah (GPM) yakni Operasi Pasar
“Kami akan rutin melakukan pemantuan perkembangan pasaran harga komuditas, langkah apa dan bagaimana mengambil tindakan jika ada lonjakan harga kebutuhan pokok di pasaran,” Jelasnya
Untuk di ketahui,data selisih harga pada kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap data rata-rata dari responden mitra penyedia per hari ini Rabu (30/7/2925). Harga rata-rata komoditas beras premium selisih Rp8/kg (lebih tinggi), beras medium Rp345/kg (lebih tinggi), minyak goreng curah Rp1.800/kg (lebih tinggi), bawang merah Rp2.758/kg (lebih rendah),
Kemudian, cabai rawit Rp5.941/kg (lebih tinggi). “Perbedaan berkisar antara 1 s.d. 15%, perbedaan tertinggi pada komoditas cabai rawit merah. Perbedaan ini dapat dimaklumi, karena sasaran monev adalah pedagang pasar,” pungkasnya. (q cox, Iwan)
