Pemerintahan

Anggaran Bonus Porprov Jatim Naik Melebihi Prediksi, Wali Kota Eri Cahyadi: Kami Sesuaikan Kenaikan Medali Perak

88
×

Anggaran Bonus Porprov Jatim Naik Melebihi Prediksi, Wali Kota Eri Cahyadi: Kami Sesuaikan Kenaikan Medali Perak

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan bonus atau reward senilai total Rp42,7 miliar kepada atlet dan pelatih yang berhasil meraih prestasi pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025. Penyerahan bonus tersebut berlangsung di halaman Balai Kota Surabaya, Rabu (8/10/2025) malam.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersyukur atas capaian Kota Pahlawan yang kembali mempertahankan gelar juara umum Porprov Jatim 2025 untuk kesembilan kalinya. “Alhamdulillah setelah diverifikasi (nama-nama) oleh teman-teman KONI disampaikan, hasil turun dari verifikasi KONI Jawa Timur, baru kita bagi bonusnya,” ujar Wali Kota Eri.

Ia menjelaskan, proses pencairan bonus dilakukan setelah melalui tahapan verifikasi berlapis antara KONI Surabaya dan KONI Jawa Timur. Langkah itu dilakukan agar penyaluran bonus benar-benar tepat sasaran. “Kami selalu meminta verifikasi ke KONI Surabaya dan KONI Jawa Timur. Agar (atlet) yang dapat emas benar-benar pas, tidak ada yang tidak pas begitu,” jelasnya.

Selain itu, Wali Kota Eri menyebut, besaran bonus yang diberikan juga disesuaikan dengan jumlah perolehan medali, khususnya medali perak yang ternyata melampaui prediksi awal. “Yang kita siapkan pada waktu itu adalah jumlah emas, ternyata (perolehan) jumlah peraknya juga naik, tidak sesuai dengan prediksi kita. Sehingga kita melakukan penambahan-penambahan dalam anggaran,” ujarnya.

Wali Kota Eri juga menyinggung adanya cabang olahraga (cabor) yang perolehan medalinya tidak diakui dalam hasil akhir Porprov Jatim, salah satunya Cabor Anggar. Meski demikian, Pemkot Surabaya tetap memberikan bonus sebagai bentuk penghargaan.

“Cabang (olahraga) Anggar itu kita mendapatkan tiga emas dan satu sedang bertanding. Ternyata (Cabor Anggar) tidak diakui, tapi kami tetap memberikan bonus kepada tiga dan satu orang ini meskipun (nilainya) tidak sebesar dengan emas yang sama,” tuturnya.

Ia menegaskan, bonus ini bukan sekadar bentuk apresiasi finansial dari Pemkot Surabaya, melainkan penghargaan moral bagi para atlet dan pelatih yang telah berjuang membawa nama baik Kota Pahlawan. “Atlet Surabaya tidak bisa dibeli dengan uang, tidak bisa dibeli dengan apapun. Bonus ini adalah penghargaan dari Pemerintah Kota Surabaya kepada seseorang yang membawa nama baik dan menjaga marwah Kota Surabaya,” tegasnya.

Wali Kota Eri pun menargetkan 250 medali emas untuk Porprov X Jatim yang akan berlangsung di Surabaya pada tahun 2027 mendatang. “Semoga ini memberikan semangat, (Porprov Jatim) 2027 target kita 250 emas, semoga tercapai,” harapnya.

Ketua KONI Kota Surabaya Hoslih Abdullah menyampaikan, pada Porprov IX Jatim yang digelar di Malang Raya pada 28 Juni-5 Juli 2025, Kota Surabaya berhasil mempertahankan gelar juara umum ke-9 kalinya dengan perolehan 198 medali emas, 133 perak, dan 138 perunggu.

“Terima kasih Pak Eri, dorongannya luar biasa. Sebetulnya target 200 medali emas, tapi kemarin kita ada di Cabor Anggar yang tiba-tiba dihentikan dan tidak dihitung perolehan medalinya. Kalau itu masuk, total emas kita 201,” kata Hoslih.

Ia juga menjelaskan proses penetapan penerima reward dilakukan berdasarkan SK Peraih Medali dari KONI Jawa Timur, untuk memastikan keabsahan data atlet. “Kalau kita yang menentukan sendiri, pasti akan banyak kelirunya. Mereka di KONI Jawa Timur sudah mempunyai tim dan mendapat laporan dari masing-masing teknikal delegate cabor,” ujarnya.

Namun, kata dia, proses tersebut tak selalu berjalan mulus. Ada sejumlah nama atlet yang perlu dikonfirmasi ulang agar tidak terlewat. “Setelah kita cross-check dengan KONI Kota Surabaya, ada beberapa yang harus kita kirim surat lagi agar nama-nama itu tidak hilang. Kalau hilang nanti akan semakin tidak enak kepada para atlet Kota Surabaya,” ungkapnya.

Hoslih menambahkan, mekanisme pencairan yang benar membuat Surabaya menjadi salah satu daerah tercepat dalam memberikan bonus, dibanding kabupaten/kota lain yang bahkan harus menunggu tahun anggaran berikutnya.

“Ini yang tidak dipahami oleh barangkali orang-orang yang tidak mengerti proses pencairan reward. Kalau prosesnya itu sudah benar, pasti kita akan lebih cepat dari daerah kabupaten/kota lainnya,” jelas Hoslih

Sementara itu, salah satu penerima bonus, atlet judo perorangan Cyrila Aurora Khanza Paramesti (13), yang meraih medali perak pada Porprov IX Jatim 2025, mengaku bangga dan termotivasi dengan penghargaan tersebut. “Rasanya senang banget. Karena cita-cita saya menjadi angkatan, maka saya berproses di latihan ini untuk mengejar sebuah cita-cita,” ujar Khanza

Namun demikian, Khanza menilai prestasi olahraga jauh lebih penting baginya daripada nilai bonus yang diterima. “Bagi saya masalah uang (bonus) tidak terlalu penting, karena lebih penting prestasi saya dan mengharumkan nama Surabaya,” kata siswi SMP Negeri 15 Surabaya ini.

Karena itu, Khanza bertekad untuk mempersembahkan medali emas bagi Kota Surabaya di ajang olahraga berikutnya. “Ini (reward) menjadi penyemangat saya untuk terus berkembang di olahraga ini. Terima kasih Pak Wali Kota, selanjutnya saya akan mempersembahkan medali emas untuk Surabaya,” pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *