Jatim Raya

Angkat Kuliner Sumenep Dalam Festival Kuliner Nusantara

105
×

Angkat Kuliner Sumenep Dalam Festival Kuliner Nusantara

Sebarkan artikel ini

SUMENEP (Suarapubliknews.net) – Pemerintah Kabupaten Sumenep menggelar Festival Kuliner Nusantara 2018 dalam rangka mengangkat kekayaan kuliner lokal sebagai khasanah kekayaan kuliner nusantara.

Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si mengatakan, kekayaan kuliner Kabupaten Sumenep tidak kalah dibandingkan kuliner daerah lainnya, sehingga melalui kegiatan ini kuliner lokal Sumenep semakin terkenal di Indonesia bahkan di luar negeri.

”Kami ingin mengajak masyarakat mencintai kuliner lokal bahkan mempromosikan kepada masyarakat di Nusantara bahkan dunia, terutama di tengah masyarakat lebih menyukai makanan cepat saji. Padahal dari cita rasa dan kenikmatan jauh jika dibandingkan masakan lokal khas Sumenep,” katanya.

Bupati menyatakan, sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah kepada kuliner lokal Sumenep, pada tahun 2014 lalu, telah menggelar Pesta Rakyat 10.000 Piring Campor yang mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), bahkan juga mengadakan Festival Kuliner Berbahan Dasar Ikan sebagai upaya pemanfaatan potensi kekayaan laut Kabupaten Sumenep.

“Pada dasarnya festival kuliner ini, selain sebagai promosi juga sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat di Sumenep melalui usaha kuliner lokal, sebab apabila kuliner lokal sudah terkenal di luar daerah, tentu saja banyak masyarakat yang menyukainya yang ujung-ujungnya sangat menguntungkan bagi penjual kuliner khas Sumenep,” imbuh Busyro.

Festival Kuliner Nusantara 2018 diisi dengan berbagai kegiatan yakni Pawai Kuliner Nusantara, Workshop Kuliner dengan tema Soto Sabbrang Sumenep, Famtrip dan City Tour Sumenep serta Lomba Masak Soto Sabbrang.

Pembukaan Festival Kuliner Nusantara 2018 dihadiri langsung oleh Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata RI, Guntur Sakti, S.Sos. M.Si dan peserta festival ini diikuti oleh sebanyak 140 stand.

Busyro mengungkapkan, Kabupaten Sumenep memiliki potensi kuliner seperti sate, soto, campor dan kaldu kokot, sehingga diharapkan wisata kuliner merupakan wisata paling menguntungkan dan prospek dibandingkan wisata lainnya.

“Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wisatawan menghabiskan hampir 40 persen anggaran mereka untuk makanan saat bepergian, demikian pula 50 persen dari pendapatan restoran dihasilkan dari wisatawan. Menyikapi data-data itu masyarakat Sumenep harus memaksimalkannya, apalagi tahun ini ada program Tahun Kunjungan Wisata Sumenep 2018,” pungkasnya. (Media Center Sumenep). (q cox, Tama Dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *